Pixel Codejatimnow.com

Cari Wangsit, Warga Blitar Ditemukan Tewas di Makam Kramat

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Polisi dan petugas medis saat memeriksa korban.
Polisi dan petugas medis saat memeriksa korban.

jatimnow.com - Hendri Yuasa (44), Warga Jalan Cibodas RT 03 RW 09, Kecamatan Kepanjen Kidul, Blitar Kota, ditemukan tewas di sebuah Pesarean Eyang Jugo yang ada di komplek Pesarean Tundonegoro, Dusun Jugo, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

Kejadian penemuan mayat Hendri terjadi pagi tadi (Selasa 24/04/2018), sekitar pukul 06.00 Wib. Insiden ini pertama kali diketahui oleh Yoko dan Lamiran yang mendengar korban mengerang seperti merasa mual.

"Sekitar pukul 05.00 Wib, dua saksi yang mendengar orang seperti mual mencoba mendatangi sumber suara dan bermaksud membangunkan korban. Namun, korban tak kunjung bangun," kata Kasatreskrim Polres Blitar AKP Rifaldy Hangga Putra, Selasa (24/04/2018).

Ia menjelaskan, setelah korban tak juga bangun, dua saksi kemudian memanggil Tukiman (78), saksi lainya yang saat itu juga sedang berada di lokasi kejadian. Begitu mengetahui kabar ini, saksi Tukiman lalu bergegas mengecek korban.

Saat saksi mencoba meraba bagian dada korban, saksi tak merasakan detak jantung korban, sehingga dipastikan korban sudah meninggal dunia. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Begitu tiba di lokasi, petugas  kami yang dibantu oleh petugas medis membawa jenazah korban ke RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar. Dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," terang dia.

Baca juga:
Pencari Kepiting di Surabaya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Ia menambahkan, dari hasil keterangan para saksi dan keluarga korban, Hendri merupakan warga Kota Blitar yang sehari-hari tinggal di rumah kerabat korban di sekitar lokasi kejadian.

"Dari penuturan pihak keluarga, korban datang ke Pesarean Eyang Jugo untuk mencari wangsit," imbuhnya.

 

Baca juga:
Mayat Pria di Surabaya Ditemukan Mengapung Dalam Tandon, Tubuh Penuh Luka

Reporter: CF Glorian

Editor: Arif Ardianto