Pixel Codejatimnow.com

Gerakkan Ekonomi Banyuwangi, Budidaya Ikan Dikonsep Pariwisata

 Reporter : Erwin Yohanes
Bupati Anas saat menebar benih ikan bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Bupati Anas saat menebar benih ikan bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait.

jatimnow.com - Untuk meningkatkan pemerataan disektor ekonomi pedesaan, Kabupaten Banyuwangi kembali menghidupkan model budidaya ikan air tawar dengan konsep wisata.

Seperti di 5 titik daerah yang memiliki sumber dan kualitas air sebagai pendukung utama.

Diantaranya, di Kampung Jopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Kampung Gurami, Desa Sukamaju, Kecamatan Srono, dan Keramba Koi Waduk Lecari yang berada di Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.

Dua titik lainnya terletak di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran yang menggunakan parit-parit sebagai media ikan nila, tombro, dan koi.

Satu lagi di Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring yang berhasil menjaga kebersihan sungai untuk dikembangkan sebagai lokasi pemancingan.

“Pariwisata itu tidak hanya mendatangkan wisatawan. Tapi bagaimana masyarakat dan pemerintah bersama-sama menggerakkan berbagai sektor, baik pertanian, pendidikan, dan budidaya,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Selasa (22/5/2018).

Anas menjelaskan, dalam menghidupkan kembali budidaya ikan air tawar yang dipadukan dengan konsep pariwisata nantinya tidak hanya menghidupkan ekonomi bagi para pembudidaya ikan saja.

Melainkan masyarakat di wilayah itu turut berpartisipasi mengembangkan daerahnya dan menjaga lingkungan supaya tetap bersih sebagai syarat utama sebuah destinasi wisata.

 

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

"Kalau tempatnya bersih pengunjung krasan dan merasa nyaman," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan, Hary Cahyo Purnomo mengatakan daerah-daerah yang memiliki kualitas air yang bagus akan didorong menjadi role model (percontohan).

“Seperti di Kampung Jopuro yang rencananya ada budidaya ikan sidat, nila, dan patin. Tapi yang paling utama sidat karena selain airnya jernih sungainya dikelilingi ladang selada dan terasering sawah," papar Hary.

Ia menambahkan, Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi telah memberikan bantuan 7.500 ekor bibit koi untuk dibudidayakan di persawahan milik warga. Dengan dibatasi jaring, ikan-ikan akan dapat tumbuh besar di sela-sela tanaman padi.

"Di tempat itu, wisatawan bisa menangkap ikan, bakar ikan sendiri, atau menikmati masakan olahan gurami yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga di daerah itu. Dari sini ekonomi dapat bangkit," urainya.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

Dikatakan Hary, konsep wisata yang dipadukan dengan budidaya ikan air tawar nantinya juga dapat dijadikan wahana edukasi. "Misalnya bagi anak-anak sekolah TK hingga SD," ujarnya.

Reporter: Hafiluddin Ahmad

Editor: Erwin Yohanes