Pixel Codejatimnow.com

Anak Penghadang Bomber Gereja: Kenapa Papa Bayu Ada di Dalam Peti?

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Galih Wardhana, adik penghadang bomber Gereja  Aloysius Bayu Rendra Wardhana
Galih Wardhana, adik penghadang bomber Gereja Aloysius Bayu Rendra Wardhana

jatimnow.com - Kesedihan keluarga Aloysius Bayu Rendra Wardhana, penghadang bom bunuh diri bertambah ketika sang anak yang masih balita bertanya keberadaan ayahnya.

Saat jenazah Bayu tiba di rumah duka di Jalan Gubeng Kertajaya I Surabaya, putra pertama Bayu Cornelius Aaron (2) tiba-tiba bertanya, kenapa sang ayah ditempatkan dalam peti.

"Kenapa papa Bayu ada di dalam peti?, kenapa ada di dalam Ambulans?," ujar Galih Wardhana, adik kandung Bayu menirukan pertanyaan keponakannya.

Galih mengungkapkan, keluarga tidak ingin menutupi apapun terkait kematian Bayu kepada kedua anaknya yang bernama Cornelius Aaron (2 tahun 9 bulan) dan Allyssia (10 bulan).

"Yang kami sampaikan ke Aaron, tentunya kami tidak ingin menutupi apapun. Kami bilang bahwa papanya sudah bersama dengan tuhan Yesus , papanya sudah menjadi malaikat, papanya sudah senang dan akan selalu menjaga Aaron, Allyssia dan mamanya meskipun tidak terlihat," terang Galih kepada jatimnow.com, Selasa (22/5/2018).

Sebelumnya, lanjut Galih, dirinya sudah menyampaikan kondisi Bayu kepada anaknya, namun anak Bayu terus mengulang pertanyaan yang sama.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

"Respon setelah kami menyampaikan itu masih nanya, kayak tadi waktu jenazah datang, kami tetap akan jelaskan hal yang sama," imbuhnya.

Galih menambahkan meskipun sekarang pemikiran Aaron belum paham, Galih mengaku akan tetap menjelaskan hal yang sama.

"Kami akan tetap menjelaskan hal yang sama supaya dia tidak merasa dibohongi siapapun. Bahwa ayahnya seorang pahlawan untuk sahabat-sahabatnya," pungkasnya.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

Berdasarkan informasi yang dihimpun jatimnow.com, Bayu akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Keputih Surabaya, pada Rabu (23/5/2018) mendatang.

Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto