Pixel Codejatimnow.com

Masih Ditemukan Makanan Takjil Mengandung Boraks di Blitar

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Petugas memeriksa kadar kimia pada makanan di Blitar
Petugas memeriksa kadar kimia pada makanan di Blitar

jatimnow.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritisi Pemerintah Kota Blitar lantaran masih ditemukanya bahan kimia non pangan pada makanan dan minuman yang dijual pedagang.

Pemerintah dinilai kurang optimal dalam memberikan pembinaan, sehingga dari tahun ke tahun, produk makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia non pangan masih ditemukan.

"Pemerintah harusnya lebih optimal dalam melakukan tindakan preventif. Misalnya yang sebelum berjualan di data dulu, karena ini temuannya beda penjual," ujar Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Blitar Raya Dadik Wahyudi,Selasa (22/05/2018).

Baca juga: Waduh, Makanan Takjil di Blitar Mengandung Formalin hingga Boraks

Lebih lanjut, Dadik mengatakan, sebelum para pedagang diperkenankan berjualan di Pasar Takjil Tumpah di Jalan Ahmad Yani, Pemerintah melalui dinasnya diharap melakukan pendataan terlebih dahulu.

Pendataan yang dimaksud untuk menjaga dan mengawasi para pedagang yang sebelumnya terbukti menjual makanan dan minuman yang mengandung kimia berbahaya.

Baca juga:
Pengeroyok Santri di Blitar Tak Ditahan, Keluarga Korban Datangi Kejari

"Pedagangnya sekarang berbeda. Mungkin Disperindag bisa mendata dulu," terang dia.

Dalam sidak kedua tersebut, tim TKP2MO kembali menemukan kerupuk yang positif boraks meski ada beberapa yang negatif kimia non pangan.

Menurutnya, pembinaan dan pengawasan tak cukup jika dilakukan hanya di tingkat pedagang saja. Distributor dan penyedia makanan juga harus mendapatkan pengawasan.

Baca juga:
Bapak - Anak di Blitar Tewas usai Hirup Gas Beracun dari Mesin Diesel

"Inikan ada rentetannya. Jadi pedagang itu kebanyakan beli. Distributornya juga harus dibina juga," pungkasnya.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto