Pixel Codejatimnow.com

Balita di Surabaya Dianiaya Ayah Tiri Hingga Tewas

Petugas menunjukkan foto hasil otopsi jenazah balita di Surabaya.
Petugas menunjukkan foto hasil otopsi jenazah balita di Surabaya.

jatimnow.com - Diduga meninggal tidak wajar, makam seorang bocah di Surabaya dibongkar. Pembongkaran makam bocah berusia 2,5 tahun tersebut setelah adanya laporan dari kerabat kepada polisi yang menduga kematiannya tidak wajar.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto menyebut, kejadian itu dilaporkan pada Jumat (22/6/2018). Dari itu, pihaknya memeriksa sejumlah saksi, termasuk ayah dan ibu korban. Kemudian pada Sabtu (23/6/2018), makam korban dibongkar.

"Pembongkaran itu akhirnya kami lakukan untuk keperluan otopsi pada jasad korban," beber Agus, Senin (25/6/2018).

Penganiayan itu dilakukan tersangka di kamar kosnya di Jalan Kedung Mangu Timur No 130, Semampir, Surabaya.

Dari hasil otopsi, didapat sejumlah luka baik di kepala maupun perut korban. Darisanalah penyelidikan dimulai. Tak berselang lama, pada Minggu (24/6/2018), Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akhirnya memeriksa intensif Wisnu Cokro Buono (35) warga Jalan Sidotopo Wetan Mulyo No 41, Surabaya yang merupakan ayah tiri korban.

"Setelah kami periksa intensif, status ayah tiri korban (Wisnu) kami naikkan menjadi tersangka. Dia terbukti melakukan penganiayan terhadap korban," tegas Agus.

Baca juga:
4 Remaja di Trenggalek Aniaya Anak hingga Babak Belur, Ditangkap Usai Kabur ke Tuban

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Tinton Yudha Riambodo mengungkapkan jika penganiayaan itu dilakukan tersangka pada Rabu (20/6/2018) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, tersangka memandikan korban, karena NL, ibu korban (istri tersangka) sedang keluar untuk halal bihalal.

Saat dimandikan itulah, korban rewel dan terus menangis. Tersangka akhirnya kesal dan marah. Dia kemudian memukulkan gayung ke bagian kanan dan kiri kepala korban. Setelah itu, tersangka menyelupkan kepala korban ke dalam ember berisi air selama 10 detik.

Bahkan, saat korban sudah sesak nafas, tersangka malah memukuli perut korban dengan kepalan tangannya. Setelah ibu korban pulang, korban akhirnya dilarikan ke RSUD dr Soewandi diantar tersangka menggunakan motor. Namun di tengah jalan, korban sudah tidak bernafas. Dan di rumah sakit, korban juga dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga:
Puluhan Pemuda Kawal Sidang Penganiayaan Pelajar hingga Tewas di Bojonegoro

"Saat ini kami masih melengkapi berkas perkara. Tentu akan ada tahapan-tahapan yang masih akan kami lakukan," tandas Tinton.

Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto