Pixel Codejatimnow.com

Oknum Pesilat PSHT Rusak Atribut NU, Ini Respon PWNU Jatim

Editor : Arif Ardianto  
Pencopotan spanduk Pagar Nusa oleh sekelompok oknum di Nganjuk
Pencopotan spanduk Pagar Nusa oleh sekelompok oknum di Nganjuk

jatimnow.com - Oknum yang diduga pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) diduga melakukan pengerusakan terhadap atribut yang bergambar lambang Nahdlatul Ulama (NU). Ini sikap dari Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim terkait kejadian tersebut.

"Kita bersama pak kapolda ingin menjaga situasi yang tenang, tidak boleh gaduh, karena negara ini punya gawe besar (pilkada serentak), tidak boleh gaduh oleh hal-hal kecil," kata Sekretaris PWNU Jatim Prof Akh Muzakki saat dihubungi jatimnow, Senin (25/6/2018).

Muzakki menegaskan, perlu dilakukan lokalisir massa dan semua  pihak menyikapi dengan mementingkan bangsa dan negara.

"PWNU Jawa Timur meminta kepada cabang NU Nganjuk untuk semua dalam satu barisan menjaga ketenangan," katanya.

NU Jatim juga meminta kepada aparat untuk mengusut tuntas kasus tersebut tanpa menimbulkan kegaduhan.

"Jangan sampai ada aksi (balasan) dengan massa yang lebih besar. Biarlah kewenangan ada pada polda, kepolisian, karena ini negara hukum, semua ada prosedurnya. Dan kewenangan kepolisian untuk menyelidiki, menyidik dan seterusnya," tegasnya.

Muzakki mengatakan, PWNU Jatim mendapatkan informasi tentang kejadian tersebut. Katanya, saat itu Pagar Nusa NU akan mengadakan kegiatan Halal Bi Halal di Desa Batembat, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (24/6/2018) malam.

"Pada acara itu, pasti kalau di NU selalu memasang bendera supaya yang dari jauh tahu lokasi acaranya," tuturnya.

Setelah atribut bergambar lambang NU terpasang, ada sekelompok massa yang diduga ada oknum dari PSHT mencabuti bendera-bendera tersebut.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 1, Sudah Kenal Mereka?

"Lalu dari Pagar Nusa tidak melakukan perlawanan. Lalu kemudian melaporkan ke pengurus ranting, ke polsek terdekat," tuturnya.

Guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini mengatakan, jika NU bergerak, maka akan habis kelompok tersebut.

"Jangankan Nu-nya. Pagar Nusa-nya kelompok silatnya ini bergerak, habis pak. Apalagi nanti kemudian Banser turun. Kalau kemudian NU turun, habis pak, dijamin habis," katanya.

"Tapi NU tidak begitu. NU punya kewajiban yang sama yakni membangun bangsa dan negara ini. Maka kalau ada pelanggaran-pelanggaran begitu, ada domainnya dari pemegang kekuasaan. Kita sudah koordinasi dengan polda dan kepolisian setempat," jelasnya.

Baca juga:
Pendekar Pencak Silat Bangkalan Meninggal saat Peragakan Jurus

Sementara itu, Sekretaris PW GP Ansor Abid Umar mengatakan, pihaknya sudah menemui penyidik Polsek Pace, Nganjuk. Gus Abid menduga ada provokator yang ingin membuat suasana gaduh di Nganjuk Jawa Timur.

"Dari keterangan saksi-saksi, tidak ada yang mengenal terhadap terduga pelaku (pengerusakan). Saksi tidak kenal siapa yang melakukan pengerusakan," ujarnya.

"Tentunya kita tidak ingin ada provokasi. Oleh karena itu, kami minta kepada aparat kepolisian, agar segera menyelesaikan kasus ini," jelasnya.

Reporter: Jajeli Rois
Editor: Arif Ardianto