Pixel Codejatimnow.com

Pilgub Jatim 2018

Saksi Nomor 2 Tolak Rekapitulasi Pilgub Jatim, Demokrat Tak Takut

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Rapat pleno rekapitulasi pilgub Jatim oleh KPU Jatim
Rapat pleno rekapitulasi pilgub Jatim oleh KPU Jatim

jatimnow.com - Saksi Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 (Gus Ipul-Puti), Martin Hamongan menolak hasil rapat pleno KPU Jatim yang dilaksanakan di Grand City Convex Sabtu (7/7/2018).

"Kami menolak hasil rapat pleno terbuka ini dgn alasan bahwa dalam setiap permasalahan yang tertuang dalam DB2- KWK tingkat kabupaten/kota tidak diselesaikan disini," ujar Martin.

Menanggapi keberatan ini, Saksi Paslon No 1 (Khofifah-Emil), Renville Antonio mengambil sikap tenang. Ia mengaku pihaknya tidak khawatir dengan adanya keberatan dari lawan.

"Kami menunggu penetapan dari KPU terkait cagub terpilih. Gak ada masalah dari kita," ujarnya.

Baca juga: Saksi Pasangan Gus Ipil-Puti Tolak Hasil Rekapitulasi KPU Jatim

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak perlu kebakaran jenggot karena keberatan yang dilayangkan oleh Martin Hamongan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Baca juga:
Absen di Hari Jadi Provinsi Jatim, Gus Ipul: Persiapan Lengser

"Itu tidak sesuai dengan alasan keberatan yang diatur di PKPU. Alasan yang diatur oleh PKPU hanya 2 yaitu terkait prosedur rekapitulasi hari ini dan selisih suara. Soal DB2 tidak bisa dibahas disini," terang Renvile.

Renvile menyampaikan bahwa dirinya sudah hapal betul dengan PKPU yang dijadikan aturan dasar rapat pleno KPU Jatim.

"Makanya tadi saya sampaikan kalau ada aturan yang dipakai di luar PKPU no 9 saya diberitahu. Soalnya saya belajar itu sudah lama. Gak ada kan? Kalo gak ada ya gak bisa," jelasnya.

Baca juga:
Gus Ipul Absen di Hari Jadi Jatim, Soekarwo Jamin Tidak Ada Konflik

Renvile menekankan kembali bahwa tidak ada satu pun pasal yang memperbolehkan pembahasan DB2 dalam rapat pleno. Hal ini lah yang membuat pihaknya tidak merasa khawatir atas tindak keberatan saksi paslon no 2.

"Dimana aturan yang memperbolehkan dibahas di sini? Gak ada. Pasal 44-52 tidak ada satu pun," tegasnya.

Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto