Pixel Codejatimnow.com

Pilbup Jombang Bakal Sengit, Bupati dan Wabup Pecah Kongsi

 
Bupati dan Wakil Bupati Jombang pecah kongsi
Bupati dan Wakil Bupati Jombang pecah kongsi

JOMBANG:: jatimnow.com – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jombang dipastikan akan sengit. Pasalnya, Wakil Bupati Jombang yang juga Ketua DPC PPP Jombang Mundjidah Wahab pecah kongsi dan dipastikan akan maju sebagai calon Bupati berpasangan dengan politisi PDIP Sumrambah.

Ketua DPC Partai Demokrat Jombang Syarif Hidayatullah menjelaskan kepastian pecah kongsi itu setelah ada rekomendasi resmi dari Partai Demokrat yang siap mengusung Mundjidah berpasangan dengan Sumrambah.

"Rekomendasi dari DPP (Partai Demokrat) kami terima Rabu kemarin (27/12/2017) untuk pasangan Mundjidah-Sumrambah," kata Syarif kepada wartawan, Jumat (29/12/2017).

Sedangkan rekomendasi dari DPP PPP, sudah diterima oleh Mundjidah pada 21 November 2017. Dua partai ini sudah terbilang cukup untuk mengusung calon sendiri, karena PPP memiliki 4 kursi dan Partai Demokrat 6 kursi di DPRD Jombang.  

"Koalisi PPP dan Demokrat sudah cukup untuk mengusung pasangan Mundjidah-Sumrambah. Namun, kami terus berupaya merangkul partai lain untuk mengusung pasangan tersebut," ujarnya.

Syarif memastikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan kepada sejumlah partai politik. Termasuk diantaranya NasDem, PAN, Hanura dan Gerindra. “Jadi, kami tinggal menunggu,” tegas Ketua Komisi D DPRD Jombang ini.

Baca juga:
Rumor Gus Muhdlor Masuk Gerindra Jatim Mencuat, Begini Kata Sadad

Sementara itu, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko telah menggandeng politisi PKB Subaidi Muchtar yang merupakan anggota Dewan Syuro DPC PKB Jombang sekaligus anggota DPRD periode 2014-2019.

Jika koalisi Golkar dan PKB terwujud, maka kedua partai ini juga sudah bisa mengusung pasangan calon. Sebab, PKB memiliki 8 kursi dan Partai Golkar memiliki 7 kursi di DPRD Jombang. Mereka pun juga mengklaim sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai, seperti PAN, NasDem, PKS dan Hanura.

"Koalisi insyaallah Golkar, PKB ditambah PAN, PKS, NasDem. Kalau Hanura kami masih menunggu perkembang," tegasnya.

Baca juga:
Pencitraan Caleg: Tak Boleh Salah, Tapi Boleh Bohong

 

(Redaksi)