Pixel Codejatimnow.com

Seorang Anak di Mojokerto Luka Bakar Terkena Limbah Diduga B3

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Nizam Dwi Pramana dirawat di RSUD RA Basoeni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto
Nizam Dwi Pramana dirawat di RSUD RA Basoeni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto

jatimnow.com - Seorang anak mengalami luka bakar akibat menginjak limbah diduga bahan berbahaya dan beracun (B3) yang areal persawahan Dusun Kedung Bulus, Desa Watesprojo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Anak tersebut bernama Nizam Dwi Pramana (8), yang tinggal di sekitar limbah tersebut. Anak kedua pasangan suami istri Achmad Chariri dan Mistikana itu dirawat di Ruang Lavender, RSUD RA Basoeni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.

Kakak Nizam, Firdausi Rahmawati (13) mengatakan, adiknya mengalami luka bakar di kaki dan tangan setelah menginjak limbah.

"Sekitar tiga minggu lalu, adik saya dan temannya main di persawahan, lalu menginjak limbah," kata Rahmawati, Jumat (19/7/2019).

Ia menambahkan, ketika adik dan temannya bersepeda, di lokasi pembuangan yang diduga limbah B3 tersebut, adiknya ingin mengambil bekas botol air, tetapi kakinya terperosok.

Baca juga:
Oknum Nakal Terminal, Berbahan Limbah, Polisi Olah TKP

"Kaki adik terperosok ke limbah itu. Kaki adik melepuh dan mengalami luka bakar, lalu warga menolong dan dibawa ke Puskesmas Keboan, Jombang. Di sana adik dirawat tiga hari, tapi karena BPJS tidak aktif, maka harus mengaktifkan dulu," ujarnya.

Setelah BPJS aktif, Nizam dirujuk ke RSUD Basoeni pada Rabu (17/7/2019) dan sehari kemudian dioperasi, yaitu Kamis (18/7/2019).

"Limbah itu berbentuk abu, warnanya abu-abu. Nggak tahu siapa yang buang, sekitar 5 minggu lalu sudah ada di situ. Kalau yang hitam itu tidak panas, yang abu itu panas," beber Rahmawati di lokasi pembuangan diduga limbah B3.

Baca juga:
Patung Semut Niscala di Pasuruan, Berbahan Limbah Penuh Makna Filosofi

Sementara nenek korban, Suparmi menambahkan, cucunya itu pamit untuk main sepeda bersama temannya setelah pulang mengaji.

"Nizam baru pulang ngaji, lalu dijemput Rifki (teman korban) dan diajak bermain. Saya sempat melarang karena hampir maghrib, tapi kata Nizam cuma sebentar," tutupnya.