Patroli

Nafsu pelaku muncul saat melihat korban duduk di lantai dan kelihatan celana dalam korban.

Awalnya, wartawan gadungan ini meminta uang kepada korban sebesar Rp 10 juta.

"Pengungkapan ini didominasi kasus pencurian dengan pemberatan (curat)," sebut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan.

Persetubuhan itu berawal perkenalan keduanya Februari 2018 lalu. Saat itu, tersangka bekerja sebagai kuli bangunan dan mendapat kos di sekitar rumah korban.

Untuk jumlah peserta Suran Agung 2018 terbatas. Yakni di kalangan cabang 15 orang, pengurus ranting 8 orang dan sub ranting 8 orang.

Total kerugian dari pembobolan rumah bidan ini sekitar Rp 39,5 juta.

Ironisnya, pelaku tega membenturkan kepala korban ke tembok rumahnya hingga berkali-kali.

Selama ini mereka mempekerjakan dua korban dengan dalih akan dijadikan sebagai asisten rumah tangga.