Ini Alasan Andik Vermasnyah Bergabung ke Madura United

jatimnow.com - Gelandang Timnas Indonesia Andik Vermansyah resmi menandatangani kontrak dengan klub Madura United. Ia mengungkapkan alasan dirinya atas bergabungnya ke tim tersebut.

Andik menjelaskan, hal itu berawal dari keinginannya untuk kembali merumput di Indonesia setelah lima tahun bermain untuk klub negeri jiran, Malaysia. Namun keinginannya untuk kembali memperkuat skuat bajol ijo (Persebaya) pupus lantaran suatu hal yang tak mau ia sebutkan.

Sendainya ia gagal bergabung ke Persebaya pun, ia telah menentukan pilihan, yakni Madura United. Ia menyebut klub pulau garam itu juga lebih tertarik kepadanya.

"Sebenarnya saya pingin main di Persebaya, tapi semuanya tidak sesuai, akhirnya memang saya memilih, kalau seandainya saya gagal di Persebaya memang mau ke Madura, dan dia lebih tertarik kepada saya," kata Andik kepada jatimnow.com, Kamis (27/12/2018) malam.

Dengan gagalnya bergabung dengan tim Persebaya, Andik sebenarnya telah banyak mendapat tawaran untuk masuk ke sejumlah klub besar. Klub tersebut yakni tiga dari Malaysia dan dua dari Indonesia.

Kendati demikian ia lebih memilih untuk bergabung Madura United, yang baginya sudah seperti rumah kedua dia. Faktor kedekatan dengan keluarganya di Madura lah yang menjadi pertimbangan Andik.

"Karena Madura dekat sama keluarga, juga sebagiannya dari Bonek, Madura juga tim bagus, dan juga banyak (memberikan) dukungan kepadaku," ujar Andi.

Soal rumor yang menyebutkan ia tak akan bermain jika Madura United bertemu Persebaya, Andik pun membenarkan hal itu. Ia mengungkapkan rasa kecintaanya kepada Persebaya merupakan cinta matinya terhadap klub kedatangannya tersebut.

"Bukan menolak, cuma kita ada perjanjian, dikasih lampu hijau juga, karena saya susah sekali. Saya adalah sebagian dari Bonek, saya gak bisa kalau seandainya saya main di lapangan, terus habis gitu saya pakai jersey lain di stadion banyak Bonek itu gimana, karena saya sangat cinta mati, dengan persebaya, jujur saya, saya juga sebagian dari bonek dari dulu," pungkasnya.

Editor : Arif Ardianto