jatimnow.com - Banjir di Madiun juga berdampak pada putusnya jalan, salah satunya jalan utama penghubung Madiun ke Ngawi dan sebaliknya.
Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono menyebut, akses yang terputus itu berada di Jalan Raya Krapyak atau jalur Caruban, Madiun-Ngawi, tepatnya di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun sejak Rabu (6/3/2019) dinihari.
Untuk itu, lanjut Ruruh, arus lalu lintas kendaraan yang hendak melintas Jalan Krapyak (Madiun-Ngawi) dialihkan ke jalan tol.
Baca juga: Hujan Deras, Banjir Rendam 4 Desa di Kabupaten Madiun
Baca juga:
- Banjir di Madiun Rendam Delapan Kecamatan
- Banjir di Madiun, Penampakan Warga Mengungsi di Atas Genting
- Berapa Korban Jiwa Banjir di Madiun? BPBD: Kami Belum Terima Laporan
- Banjir di Madiun, BPBD: Sentuh Tiga Meter
- Banjir di Madiun, Sekolah di Delapan Kecamatan Diliburkan
- Foto Prajurit TNI Evakuasi Bayi Saat Madiun Banjir Viral
"Petugas kami sudah berada di lapangan untuk mengarahkan kendaraan lewat tol," jelasnya.
Baca juga: Hujan Deras, Kabupaten Madiun Dikepung Banjir Bandang hingga Jebolnya Bendungan
Menurutnya, pentupan Jalan Raya Krapyak sudah dilakukan sejak Rabu (6/4/2019) dini hari karena debit air terus naik sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 Wib.
Sementara itu, salah satu sopir, Hendra Dwi mengaku sudah terjebak sejak pukul 00.00 Wib. Dirinya yang hendak menuju ke Klaten, Jawa Tengah dari Surabaya itu terpaksa berhenti saat itu.
Diketahui, banjir di Madiun merendam 8 kecamatan yaitu Pilangkenceng, Balerejo, Saradan, Mejayan, Wungu, Wonoasri, Sawahan dan Madiun. Ketinggian air mulai dari 1 hingga 3 meter.
Baca juga: 5 Kecamatan hingga 50 Hektar Sawah di Madiun Terendam Banjir