jatimnow.com - Proyek pelebaran jalan di Jalan Simpang Dukuh, Surabaya mulai dilanjutkan. Sejumlah petugas dari Dinas PU Bima Marga dan Pematusan membongkar pagar dan memangkas pohon di Hotel Inna Simpang, Jumat (8/3/2019).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati mengatakan, pelebaran jalan kali ini untuk melanjutkan proyek yang sudah dilakukan sebelumnya dari sisi utara. Ia memastikan lahan yang akan digarap itu hanya milik Hotel Inna Simpang yang luasnya mencapai 968 meter persegi.
"Ini kan melanjutkan proses pelebaran jalan dari sisi utara menuju Simpang Dukuh lahan milik Hotel Inna Simpang. Dan Alhamdulillah pihak Hotel Inna Simpang sangat kooperatif dalam pembebasan lahan ini," kata Erna ditemui di sela pembongkaran pagar hotel.
Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap
Menurut Erna, pelebaran jalan yang akan digarap itu sepanjang 138 meter dengan lebar 7 meter dan menghabiskan anggaran Rp 22,6 miliar. Dana itu sudah disetorkan Pemkot Surabaya ke pengadilan karena prosesnya harus melalui konsinyasi.
"Jadi, dalam sertifikat mereka itu ditulisi bahwa apabila akan melakukan pelepasan lahan, harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Kanwil BPN, baru nanti kalau sudah beres, kita memberikan pengantar ke Inna Simpang untuk mengambil uangnya di pengadilan," jelas Erna.
Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
Ia memastikan bahwa dana sebesar itu untuk membeli aset Hotel Inna Simpang. Ia mencontohkan aset Hotel Inna Simpang itu seperti instalasi IPAL, septic tank dan beberapa aset lainnya. Oleh karena itu, proses pengerjaannya perlu penanganan khusus dan dipastikan berbeda dibanding proyek jalan lainnya.
"Saat ini masih proses lelang dan semoga segera ada pemenangnya. Kami targetkan semoga empat bulan lagi sudah selesai atau sudah bisa digunakan. Makanya saat ini kami bersihkan dulu lahannya supaya nanti kalau sudah ada pemenang lelangnya bisa langsung digarap," tambahnya.
Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengemukakan, Jalan Simpang Dukuh ini merupakan jalan vital yang nantinya akan menjadi jalan alternatif apabila Jalan Tunjungan ditutup. Selain itu, jalan ini akan menjadi salah satu jalan utama ketika Jalan Yos Sudarso ditutup untuk pengerjaan proyek Alun-alun Soroboyo.
"Kami sudah menyiapkan dua alternatif rekayasa lalu lintas jika Jalan Yos Sudarso ditutup. Kami masih koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan rekayasa lalin itu," tandas Irvan.