jatimnow.com - Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menggelar aksi solidaritas atas tragedi bom di Sri Lanka yang menewaskan ratusan orang. Selain mendoakan korban, aksi ini juga digelar sebagai wujud menolak aksi terorisme di dunia.
Aksi itu digelar di halaman Kampus UM Surabaya, Senin (22/4/2019). Para mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di UM Surabaya dari berbagai negara seperti, Kazkhtan, Uzbekistan, Thailand dan Vietnam juga mengikuti aksi tersebut.
Para mahasiswa bergantian membubuhkan cap tangan warna-warni pada kain putih berukuran 3x4 meter yang dibentangkan sebagai simbol indahnya kerukunan berbagai suku, ras dan agama di seluruh dunia.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Demo di Kejati Jatim, Bakar Ban hingga Bentangkan Kritik Keadilan
Sejumlah mahasiswa juga membawa poster bertuliskan 'Pray for Sri Lanka' dan bunga mawar sembari berorasi sebagai bentuk kepedulian terhadap korban aksi teror tersebut.
Zumrotin Firdaus, mahasiswa semester 8 jurusan pendidikan biologi UM Surabaya mengatakan, aksi teroris tidak dibenarkan oleh setiap ajaran agama apapun. Selain itu, aksi itu juga bertentangan dengan norma-norma kehidupan.
Baca juga: DDV Jatim Bangun Rumah Hunian Bagi Warga Terdampak Gempa Malang
"Cap tangan warna-warni itu sebagai simbol kita menolak segala bentuk kekerasan dan aksi teroris. Dan jika diartikan warna itu sebagai bentuk untuk menyuarakan keberagaman dan menciptakan perdamaian dunia," tutur Zumrotin.
Zunrotin juga menyampaikan rasa bela sungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban teror bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka. Ia mengatakan bahwa terorisme tidak ada dalam ajaran agama apapun.
"Segala tindak kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan, bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Bahkan tidak ada satu pun agama di dunia ini yang memberikan pembenaran terhadap terorisme," sambungnya.
Baca juga: Lapak Teman Peduli Sesama, Soliditas Banyuwangi Saling Bantu di Tengah Pandemi
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) UM Surabaya, Junaidi Fery Effendi ikut mendukung dan berpartisipasi dalam aksi yang dilakukan mahasiswa asing dan mahasiwa asli Indonesia di kampusnya tersebut. Ia juga mengimbau agar pemerintah Sri Langka segera melakukan tindakan tegas.
"Kami sangat mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas serta cepat terkait penanganan dan isu terorisme dan radikalisme. Apapun motifnya, terorisme tidak bisa dibenarkan karena mengancam perdamaian dunia dan mencederai martabat kemanusiaan," jelasnya.