jatimnow.com- Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMP/MTs tahun 2018 yang berlangsung pada hari ini, Senin, (09/4/2018) di Kota Surabaya berjalan dengan tertib dan lancar.
Dalam pelaksanaan ujian kali ini, sebanyak 42.245 siswa-siswi kelas 9 mengikuti ujian di hari pertama tanpa ada kendala yang berarti.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Kadispendik) Ikhsan mengatakan pelaksanaan USBN tahun 2018 ini, dibagi menjadi tiga gelombang.
Baca juga: Kolaborasi Pemkab Kediri dan PSF, Kurangi Kemiskinan Lewat Jalur Pendidikan
Gelombang pertama berlangsung pukul 07.30-09.30 WIB, kemudian gelombang dua belangsung pukul 10.30-12.30 WIB, dan gelombang tiga mulai pukul 14.00-16.00 WIB.
“Sudah sejak tiga tahun ini, Surabaya menyelenggarakan 100 persen USBN berbasis komputer", kata Kadispendik Surabaya Ikhsan, ketika memantau langsung jalannya USBN di ruang posko USBN dan UNBK di kantor Dispendik Surabaya, Senin (09/04/2018).
Hal yang utama dari pelaksanaan ujian adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Menurut Ikhsan, sebuah prestasi itu adalah hal yang penting, namun nilai kejujuran adalah jauh lebih penting.
“Tujuannya adalah untuk menghantarkan para siswa menjadi calon-calon generasi emas bangsa yang berakhlak mulia,” ujarnya.
Ia menambahkan, guna mensukseskan gelaran USBN dan UNBK berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dispendik bersama OPD lainnya.
Mulai dari penyediaan sarana dan presarana komputer, hingga memberikan pembekalan baik kepada guru, proktor dan teknisi.
“Harapannya, saat pelaksanaan USBN dan UNBK nanti bisa berjalan dengan lancar,” sambung, mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini.
Di tempat terpisah, Kepala SMPN 39 Edi Prasetijo mengatakan pelaksanaan USBN gelombang pertama telah berjalan dengan lancar.
Baca juga: Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan
Ssebelum mengerjakan soal USBN, terlebih dahulu para siswa mendengarkan tata tertib pelaksanaan ujian yang dibacakan oleh pengawas ruangan.
“Meskipun terdapat soal esai, namun para siswa tidak tegang mengerjakan soal-soal karena sebelumnya mereka sering berlatih mengerjakan soal-soal try out”, ungkap Edi.
Berbeda dengan Edi, Shahibur Rachman Kepala SMPN 19 melengkapi peserta dengan tanda kartu ujian meski nama dan foto mereka telah tepampang pada setiap ruang pelaksanaan ujian.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar identitas para peserta dapat dengan mudah dikenali oleh para pengawas ruang.
“Tidak hanya di SMPN 19 saja, namun sekolah-sekolah lain juga melakukan hal yang sama untuk mempermudah pengawas mengenali peserta ujian”, ujar Shahibur.
Baca juga: Reses Pertama Ning Ais di Surabaya, Disambati Biaya Pendidikan SMA Mahal
Sementara itu, Dinda Febri Putri Taher salah seorang peserta ujian mengungkapkan dengan adanya soal esai pada USBN berbasis komputer ini mampu mengasah dan mengembangkan cara berfikir siswa terhadap empat hal yakni (Communication, Collaborative, Critical Thinking, and Creativity).
“Lewat online jawaban soal esai bisa langsung diketik pada komputer, sehingga membantu mempermudah kami mengerjakan soal”, ujar siswi kelas IX SMPN 23 tersebut.
Penulis/Editor: Arif Ardianto