jatimnow.com - Dua anggota Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pacitan dikabarkan mengalami depresi. Kedua Petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 itu teridentifikasi depresi setelah mendatangi RSUD dr Darsono, Pacitan.
"Ada dua orang anggota KPPS yang datang ke kami, mereka periksa kejiwaannya," kata Psikiater RSUD dr. Darsono, Endang Soekartiningsih, Jumat (3/5/2019).
Menurutnya, sehari jelang rekapitulasi, dua petugas KPPS itu mengeluh gusar dan mengalami gangguan tidur. Kedua pasien tersebut, satu pasien lama dan satu pasien baru.
Baca juga: Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?
"Keduanya mengeluh gangguan tidur karena tekanan pemilu ini," jelasnya.
Meski hanya gangguan tidur, tapi hal itu tidak bisa disepelekan. Sebab gangguan jiwa berat, bisa terjadi berawal dari stres ringan seperti gangguan tidur. Selain itu, gejala pusing, nyeri lambung hingga halusinasi menjadi tahapan lanjut yang biasa dilalui para pasien yang mengidap gangguan jiwa.
Baca juga: Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo
Endang menyarankan masyarakat yang memiliki gejala-gejala tersebut segera periksa ke dokter spesialis atau rumah sakit terdekat.
"Kalau yang kita periksa kebanyakan karena cemas dan depresi. Lansia yang paling banyak," tambah Endang.
Baca juga: Mahfud MD Minta Jokowi-Prabowo Segera Rekonsiliasi
Menurutnya, pesta demokrasi tahun ini tidak hanya para peserta dan petugas pemilu yang rawan mengalami stres dan tekanan mental. Warga juga rawan terkena gangguan saraf tersebut.
Tekanan beban kerja hingga sulitnya ekonomi, juga bisa jadi salah satu pemicu beban pikiran menumpuk hingga berujung gangguan emosional hingga stress dan depresi.