jatimnow.com - Para wisatawan yang sedang berlibur di Gunung Bromo Probolinggo diminta meningkatkan kewaspadaan dan menjauh dari kawah dengan radius 1 kilometer (km). Sebab sempat terjadi letusan 3 kali disertai gempa vulkanik dangkal 1 kali.
Letusan itu terjadi sekitar pukul 16.30 Wib, Jumat (19/7/2019). Dan Sabtu (20/7/2019) pagi, meski letusan sudah tidak terjadi, tapi erupsi di gunung ini masih berlangsung. Pada saat letusan kemarin, kaldera lautan pasir mengeluarkan lahar hujan.
"Letusan terjadi Jumat sore kemarin," kata Kepala Seksi 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarmin, Sabtu (20/7/2019).
Baca juga: Area Gunung Bromo Akan Tutup 2 Kali dalam April Ini, Catat Tanggalnya
Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan, dari hasil rekaman seismograf, gempa tremor terus terjadi dengan amplitudo maksimum 37 MM dengan durasi 7 Menit, 14 Detik.
"Untuk status Gunung Bromo saat ini, tetap berada di level dua atau waspada," jelasnya.
Baca juga: Umat Hindu Suku Tengger Probolinggo Gelar Ritual Tawur Kasanga, Buang Sifat Jahat
Meski sempat mengejutkan, TNBTS meminta masyarakat Suku Tengger dan para wisatawan tidak panik, tetapi tetap waspada. Sarmin meminta agar para wisatawan tidak mendekat ke kawah atau radius 1 kilometer.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi juga meminta masyarakat Suku Tengger untuk tidak panik dengan situasi saat ini.
Baca juga: 3 Akses Masuk Gunung Bromo Ditutup Selama Ritual Catur Bratha, Catat Tanggalnya
"Jangan panik, ikuti arahan dari pihak PVMBG," terangnya.
Erupsi dan letusan di Gunung Bromo itu terjadi sehari setelah upacara puncak Yadnya Kasada. Letusan itu disertai dengan hujan.