jatimnow.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pantau Cemoro Lawang, Desa Ngadisari Kecamatan Sukupara, Kabupaten Probolinggo, terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Bromo setelah sempat terjadi erupsi.
Kepala Pengamatan PVMBG Pos Pantau Gunung Bromo Wahyu Adrian Kusuma mengatakan, aktivitas Gunung Bromo sudah berangsur normal setelah sempat erupsi pada Jumat (19/7/2019).
"Untuk melihat potensi erupsi, kami secara intens melakukan pemantauan energi di Kawah Gunung Bromo," jelas Wahyu, Sabtu (20/7/2019).
Baca juga: Area Gunung Bromo Akan Tutup 2 Kali dalam April Ini, Catat Tanggalnya
Baca juga: Bromo Sempat Erupsi, Wisatawan Diminta Jauhi Kawah Radius 1 Km
Menurutnya, sejak pertengahan Juli 2019 lalu, terjadi peningkatan gempa vulkanik di Gunung Bromo. Ditambah lagi dengan adanya getaran gempa tektonik yang terjadi di selatan Pulau Bali beberapa waktu lalu.
Baca juga: Umat Hindu Suku Tengger Probolinggo Gelar Ritual Tawur Kasanga, Buang Sifat Jahat
Wahyu mengaku, dengan adanya hal itu, secara otomatis tekanan kawah di dalam Gunung Bromo mengalami peningkatan.
"Akhirnya pada Jumat sore kemarin Gunung Bromo mengalami erupsi," terangnya.
Baca juga: 3 Akses Masuk Gunung Bromo Ditutup Selama Ritual Catur Bratha, Catat Tanggalnya
Aktivitas Gunung Bromo saat ini, menurut Wahyu sudah mulai berangsur normal dengan tremor dominan 1 milimeter. Sedangkan hembusan asap sesekali terlihat dengan ketinggian 50 sampai dengan 300 meter mengarah ke barat daya, barat dan barat laut.
"Status Gunung Bromo saat ini masih berada di level dua tetap waspada dengan tidak mendekati bibir kawah radius 1 kilometer," tambahnya.