jatimnow.com - Dua pria asal Jawa Barat yang menipu pengusaha tembaga asal Gresik mengaku mengetahui nama Wadirreskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara dari internet. Nama AKBP Arman itulah yang kemudian mereka pakai untuk menipu sang korban.
Dua penipu itu bernama Stevanus Abraham Antonie (41) dan Heri Irawan (28). Keduanya menipu Rianto, pengusaha tembaga asal Gresik dengan mengaku sebagai anggota AKBP Arman dan berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp.
Begitupula dengan nomor pengusaha yang mereka tipu. Mereka mendapatkan nomor para korbannya melalui internet. Di internet, mereka terlebih dahulu mencatat nomor personel Bhabinkamtibmas di wilayah para pengusaha tinggal.
Baca juga: Akun WhatsApp Palsu Sekda Surabaya Gentayangan, Waspada Rek!
"Setelah mendapatkan nomor Bhabinkamtibmas, kedua pelaku menghubungi dengan mengaku sebagai Pak Wadir (Wadirreskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara) untuk menanyakan nomor korban," ungkap Kanit III Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKP Harianto, Kamis (15/8/2019).
Dalam pemeriksaan juga terungkap bahwa dua pelaku ini sudah mengincar sejumlah pengusaha yang ada di beberapa wilayah di Polda Jatim, Yogyakarta hingga Papua. Dalam aksinya, kedua pelaku mengaku sebagai AKBP Arman dan Kompol Stevanus.
Baca juga: Catut Nama AKBP Arman Asmara, Dua Pria ini Tipu Pengusaha Tembaga
"Keduanya menggunakan WhatsApp dan 'bermain' menggunakan dua nomor. Untuk foto DP dikosongkan sama mereka. Korban kebanyakan tidak mengenal Pak Wadirreskrimsus," jelas Harianto.
Alumnus AKPOL tahun 2006 ini menambahkan, untuk saat ini korban masih satu orang. Namun, timnya akan terus melakukan pengembangan untuk mengungkap adanya korban lain.
"Kasus semacam ini memang sering terjadi karena kalau yang menghubungi polisi, tingkat kepercayaan masyarakat itu sangat tinggi. Kami berharap masyarakat apabila mendapati hal seperti ini jangan langsung percaya," pintanya.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
Sementara, pelaku Stevanus mengaku bahwa ia sudah melakukan aksi penipuannya sebanyak tiga kali. Namun baru berhasil satu kali ini dan langsung tertangkap polisi.
"Tiga kali melakukan, tapi dua kali tidak berhasil. Saya tidak kenal Pak Arman, saya hanya tahu dari google kita lihat," aku Stevanus.
Pria yang berprofesi sebagai tukang laundry ini juga menambahkan, setelah berhasil menipu korbannya, ia langsung mematikan handphonenya. Uang hasil penipuan itu dibuat untuk kehidupan sehari-hari.
"Kalau sudah ditransfer saya matikan handphone. Barang tembaga yang kami janjian tidak dikirim hanya buat nipu saja. Uangnya buat kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Baca juga: Penipuan Catut Sekda Kabupaten Pasuruan Beredar Lewat Whatapps, Waspada Lur!
Dalam aksinya, kedua pelaku berpura-pura menawarkan tembaga yang didapatkan dari hasil lelang barang dengan harga Rp 50 ribu perkilogram dengan jumlah barang sebanyak 5 ton 7 kwintal, senilai Rp 285 juta.
Setelah sepakat, korban diminta untuk mentransfer uang melalui rekening anak buahnya yang mengaku juga sebagai polisi atas nama Kompol Stevan. Pelaku menyuruh korban untuk mentransfer DP sebesar Rp 47 juta. Pertama transfer Rp 25 juta, kemudian yang kedua Rp 22 juta.