jatimnow.com - Siapa sangka, Polrestabes Surabaya memiliki Kartini jaman now kaya prestasi. Sosok Polisi Wanita (Polwan) yang satu ini memang jarang muncul ke publik. Sebab, jabatan sang Polwan itu saat ini adalah Kabag Sumda (Sumber Daya).
AKBP Ony Radjaloa, yang besar di dunia menembak hingga tercatat menjadi atlet menembak nasional.
Prestasi Ony sebagai atlet menembak bukan remeh temeh. Sejumlah medali emas, perak dan perunggu ia kantongi dari berbagai ajang olahraga nasional.
Baca juga: Anggota DPR RI Ahmad Sahroni Kunjungi Ivan di Polrestabes Surabaya
Perempuan kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Oktober 1963 silam itu, mengincar medali emas di penghujung karirnya sebagai atlet menembak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke- 20 yang dijadwalkan berlangsung di Papua pada tahun 2020 mendatang.
Kepada jatimnow.com Ony bercerita, dirinya mengawali karirnya sebagai atlet menembak pada tahun 1984. Itu setelah satu tahun dirinya resmi menjadi anggota Polri, yaitu 1983.
"Dan tahun 1985, saya dipercaya sebagai instruktur menembak di Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) Sekolah Polisi Wanita. Darisanalah saya semakin akrab dengan berbagai jenis senjata api," bebernya.
Sejak menjadi atlet menembak, Ony menguasai dua kelas kategori menembak, yaitu sport pistol dan air pistol. Keahliannya itulah yang mengantarnya membawa satu medali emas untuk kelas air pistol dan medali perak untuk sport pistol saat PON pertama yang diikutinya, yaitu tahun 1989.
"Saat itu saya mewakili Provinsi Jambi," kenangnya.
"PON pertama yang saya ikuti adalah momen yang tak terlupakan. Karena sejak itulah orang-orang mulai mengenal saya sebagai atlet menembak," katanya.
Sejak namanya dikenal, Ony tidak pernah absen mengikuti PON di tahun-tahun berikutnya dan langganan mendulang medali di kelas sport pistol dan air pistol.
"Mulai PON tahun 2004 hingga penyelenggaraan terakhir di Bandung tahun 2016 bergabung bersama kontingen Provinsi Jawa Timur karena saat itu sebagai polisi saya ditugaskan di wilayah Polda Jatim," tegasnya.
Baca juga: Pelaku Perundungan Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Terancam 3 Tahun Penjara
Tidak hanya di tingkat nasional, di kejuaraan internasional, Ony juga sempat memperoleh meraih medali perunggu pada Sea Games yang berlangsung di Filipina tahun 1991.
Sepanjang karirnya hingga kini, Ony telah mengoleksi sebanyak 7 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu dari kejuaraan PON dan Sea Games.
"Kalau dengan kejuaraan yang kecil-kecil malah lebih banyak lagi," ulasnya.
Istri dari Kasat Intelkam Polres Banyuwangi, Jawa Timur, AKP Amir Mahmud ini mengungkapkan, bakal pensiun sebagai atlet dengan mengakhiri karirnya di PON ke- 20, bersama kontingen Provinsi Jawa Timur, yang dijadwalkan berlangsung di Papua pada 2020 mendatang.
"Saya sedang mempersiapkan diri untuk turun di kelas sport pistol pada PON Papua tahun 2020. Targetnya harus dapat emas," ucap ibu dari seorang anak ini.
Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling di Surabaya 4 - 5 November 2024
Ony merasa harus pensiun karena sudah banyak atlet menembak generasi muda yang akan menggantikannya.
"Kalau dulu atlet menembak selalu didominasi oleh anggota TNI dan Polri, sekarang sudah mulai banyak bermunculan dari kalangan masyarakat umum," sambungnya.
Kendati menjadi atlet menembak terkenal, Ony tetaplah seorang wanita yang harus melayani setiap keperluan suami dan anaknya. Bagaimana Ony membagi waktunya yang padat sebagai polisi dan atlet menembak?
"Setiap ada kesempatan libur, saya manfaatkan betul untuk melayani suami dan anak saya. Bagaimanapun saya adalah seorang wanita. Sehingga harus menjadi wanita yang semestinya," tutup Ony.
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto