jatimnow.com - Bagi orang Indonesia melihat Tari Manuk Dadali tidak asing lagi, namun bagi ekspatriat Jepang melihat tarian asal Jawa Barat ini tentu asing bagi mereka.
Tarian ini menjadi pembahasan dalam Kondankai ke 76 yang khusus mengupas tari tradisional asal Indonesia dan Jepang, di Ruang Soemantri, Kamis (19/9/2019).
Selain membahas dan mempraktekkan Tari Manuk Dadali, para ekspatriat Jepang juga memerkenalkan Sakura Odori (tari) dan Bon Odori. Dalam kegiatan tersebut terdapat keseruan, mereka saling bertukar kebudayaan.
Baca juga: FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim
Cicilia Tantri, Dekan Fakultas Sastra Universitas Dr Soetomo (Unitomo) mengatakan kegiatan Kondankai merupakan pembelajaran pertukaran budaya antara Indonesia dengan Jepang.
"Sebagai agenda rutin, kita selalu memberikan inovasi budaya yang menarik untuk kami bahas bersama dalam Kondankai. Kali ini kami selain membahas tari tradisional, kami juga memeragakan masing-masing tarian," ungkapnya.
Baca juga: Pakai Pakaian Adat, Unitomo Surabaya Rayakan Hari Ibu
Ia menambahkan kegiatan Kondankai mampu mengasah kemampuan Bahasa Jepang mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.
"Mahasiswa tentu terpacu menggunakan Bahasa Jepang dengan lancar, mengingat mereka bertemu secara langsung dengan ekspatriat. Para mahasiswa selain mengasah kemampuan berbahasa juga memeragakan langsung tarian asal Jepang," ujarnya.
Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Perlunya Negara Soal Konsep Sejatinya Demokrasi
Tokunaga, salah satu ekspatriat Jepang merasa terkesan ketika memelajari Tari Manuk Dadali. Saat memeragakan, Tokunaga mengaku canggung, namun tetap antusias dalam memeragakannya.
"Tariannya lucu, seperti gerakan burung terbang. Tapi seru belajar tarian ini," pungkasnya.