jatimnow.com - Sebanyak 46 karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna di Surabaya yang hasil rapid test-nya reaktif atau positif masih diisolasi di salah satu hotel. Namun pihak hotel disebut sudah tidak bersedia lagi ditempati mereka.
"Sampai siang tadi yang di hotel ada 46, yang lainnya sudah dipindahkan ke rumah sakit swasta yang bersedia merawat," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuadi saat jumpa pers bersama Gubernur Khofifah, Wakil Gubernur Emil Dardak dan tim gugus lainnya di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (4/5/2020).
dr Joni menerangkan, awalnya ada 91 pekerja Sampoerna yang hasil rapid test-nya reaktif atau positif yang menginap di sebuah hotel di Surabaya. Dari 91 itu, 46 di antaranya sudah dipindah ke rumah sakit.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Yang 46 ini sedang diupayakan ke hotel lain, karena hotel yang ditempati sekarang ini sudah tidak bersedia lagi," ungkap dr Joni.
dr Joni yang juga Direktur RSU dr Soetomo itu menambahkan, kemungkinan sudah ada hotel lainnya yang siap menampung sementara para pekerja sebelum dipindahkan ke rumah sakit.
"Rasanya sore tadi ada salah satu hotel yang bersedia," tuturnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Jika selesai dipindahkan, pihak hotel yang sebelumnya ditempati para pekerja positif rapid test itu meminta dilakukan protokol kesehatan Covid-19.
"Pihak hotel minta karyawannya diperiksa. Kebijakan manajemen hotel itu bagus untuk men-screening karyawannya," terangnya.
Ia juga menceritakan bahwa dirinya telah mendapatkan instruksi dari Gubernur Khofifah untuk melobi direktur rumah sakit swasta di Surabaya agar bersedia menangani para pekerja Sampoerna itu.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Sesuai instruksi Ibu Gubernur, saya sudah kontak dan diskusi panjang dengan direkturnya. Kami mengucapkan terima kasih rumah sakit swasta ini bersedia," ungkapnya.
"Mungkin segera dilakukan swab dan dibicarakan dengan rumah sakit tersebut. Kalau nggak besok atau besok lusa," jelasnya.