jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menggelar pertemuan virtual atau webinar dengan sejumlah tokoh masyarakat hingga bincang-bincang dengan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Rabu (20/5/2020).
Selain Dahlan Iskan, pertemuan virtual dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei itu juga diikuti Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Surabaya Arif Affandi yang juga Wakil Wali Kota Surabaya periode 2005-2010.
Kemudian ada Prof Dr Muzakki akademisi yang juga Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, DR Meithiana Indrasari Ketua UMKM hingga ulama KH Mujahid Ansori dan Sukowidodo budayawan.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Sedangkan di kediaman Machfud Arifin juga terlihat Ketua Tim Pemenangan Machfud Arifin, Miratul Mukminin atau Gus Amik, Direktur Komunikasi dan Media Imam Syafii.
Pandemi Covid-19 ini memang tidak bisa membuat orang bertemu secara langsung dengan jumlah banyak. Ketika pertemuan daring ini tersambung satu sama lain, suasana reunian pun terjadi. Dahlan Iskan menyapa Arif Affandi. Keduanya memang pernah mempunyai hubungan antara bos dan anak buah di perusahaan media cetak.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Suasana akrab juga terlihat ketika Machfud Arifin menyapa Prof Muzakki. Keduanya teringat pertemuan ketika Machfud Arifin berseragam sebagai Kapolda Jatim bersilaturahmi ke kiai-kiai di kantor PWNU Jatim.
Pertemuan virtual antara Machfud Arifin dengan para tokoh tersebut mengusung tema Signifikansi Nilai Kebangkitan Nasional di Tengah Pandemi Covid-19.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Saya didorong Pak Dahlan Iskan sebagai calon wali kota Surabaya. Tugasnya (sebagai wali kota Surabaya) cukup berat. Kita melihat Covid-19 berdampak pada kesehatan, ekonomi, sosial, keamanan," ungkap Machfud Arifin.
Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini menyebut, Covid-19 tidak hanya menimpa Surabaya, Indonesia. Tapi juga negara adidaya Amerika Serikat.
"Negara adidaya saja semua rontok. New York yang dulunya gemerlap sekarang menjadi sepi. Kalau kita tidak menjaga atau mengelola dengan benar kesehatan, sangat mempengaruhi kehiduapan kita," ujar Machfud Arifin.