jatimnow.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pada saat Gunung Merapi meletus pagi ini, Jumat (11/5/2018), ada sebanyak 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah.
“Kondisinya semua selamat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam laman resminya https://bnpb.go.id/, Jumat (11/5/2018).
Oleh karena itu, BNPB mengimbau kepada para pendaki untuk mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati ke puncak kawah.
Baca juga: Kembali Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Selimuti 19 Desa di Magelang
Baca juga: Gunung Merapi Meletus, Warga Panik
“Berdasarkan laporan sementara, memang terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah,” kata dia.
Selain itu, BPBD sudah turun ke lapangan mendistribusikan masker. Sebab, ada hujan abu yang diperkirakan turun di sekitar Gunung Merapi, khususnya di bagian selatan dan tergantung dari arah angin.
“Dilaporkan hujan abu vulkanik terjadi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD,” tegasnya.
Baca juga: Luncurkan Awan Panas, Sejumlah Wilayah Lereng Gunung Merapi Dilanda Hujan Abu
Sebelumnya, Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman meletus freatik pada Jumat (11/5/2018) sekitar pukul 07.32 WIB.
Letusan disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontatkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.
Baca juga: Gunung Merapi Meletus, BNPB: Normal dan Tidak Berbahaya
Sutopo menjelaskan, letusan itu berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi.
Baca juga: Kuba Lava Tengah Kawah Puncak Gunung Merapi Terus Tumbuh
“Jenis letusan ini tidak berbahaya dan dapat terjadi kapan saja pada gunungapi aktif. Biasanya letusan hanya berlangsung sesaat. Gunung Merapi sebelumnya pernah terjadi letusan freatik,” tegasnya.
Meski begitu, Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat letusan itu. BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan.
BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo mengungsi ke bawah di barak pengungsi.
"Masyarakat merespons dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman," kata Sutopo.
Penulis/editor: Arif Ardianto