jatimnow.com - Testing, tracing and treatment (3T) dalam penanggulangan Covid-19 terus dilakukan secara masif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
3T menjadi jurus Pemprov Jatim bersama gugus tugas untuk bisa menjaring seluruh warga Jatim yang terpapar Covid-19 untuk penanganan dan diputus mata rantai penularannya.
Pada Jumat (17/7/2020), jumlah warga Jatim yang sudah dites cepat melalui rapid test mencapai 598.065 orang. Masifnya rapid test ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperbanyak 3T pada masyarakat yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sejauh ini Jawa Timur masih menjadi provinsi tertinggi secara nasional yang telah melakukan tes cepat secara massal.
"Alhamdulillah hingga saat ini yang kita terus memperbanyak warga Jawa Timur yang dilakukan tes Covid-19. Test dan tracing massal yang kita lakukan menyasar PDP dan juga OTG, mereka yang suspect dan kontak erat, karena persentase potensi OTG saat ini terus meningkat," ungkap Gubernur Khofifah dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Sabtu (18/7/2020).
Rapid test massal di Jatim juga dilakukan pada penemuan klaster baru dan hasil temuan tracing. Secara terintegrasi, tes massal dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan dinas kesehatan daerah setempat serta Tim Covid-19 Hunter.
Sedangkan untuk jumlah warga Jatim yang sudah dites melalui swab adalah dengan sudah dilakukan tes swab PCR ada sebanyak 96.936 spesimen.
Proporsi kumulatif spesimen Jatim mencapai 2.348 per juta penduduk. Hal tersebut berdasarkan data yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Sampai saat ini kita sudah punya 27 laboratorium pemeriksaan PCR. Jumlahnya terus meningkat karena sebelumnya ada 11 titik. Selain itu kita juga ada 17 laboratorium yang menggunakan TCM. Dan hari ini kita juga baru saja meluncurkan mobile molecular laboratory yang akan mempercepat dan perluasan tes swab PCR bagi yang suspect maupun kontak erat," tegas Gubernur Khofifah.
Khusus mobile molecular laboratory yang baru diluncurkan kemarin pagi, diketahui memiliki kapasitas hingga 300 spesimen dalam sehari. Sehingga dapat membantu percepatan uji spesimen di Jatim.
Dengan peningkatan jumlah laboratorium untuk tes, diiringi dengan tes masif, maka akan mempercepat proses tes spesimen dan hasil semakin cepat diketahui. Otomatis dengan kondisi tersebut penanganan bisa segera dilaksanakan.
Menurut Gubernur Khofifah, dengan tes yang masif maka jumlah kasus yang ditemukan semakin bertambah. Namun hal tersebut juga dibarengi dengan penyiapan sistem kuratif dan penanganannya.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Saat ini Jawa Timur telah memiliki one gate referral system atau sistem rujukan utama untuk pelayanan kuratif. Sebanyak 127 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 direncanakan terintegrasi di sistem ini. Di tahap awal ini sudah ada sebanyak 31 rumah sakit di Surabaya Raya yang terintergrasi.
"Evakuasi yang cepat, penanganan yang cepat dan tepat maka otomatis mempercepat kesembuhan," jelasnya.
Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 menjadi satu capaian yang patut diapresiasi di Jatim, di mana dalam sepuluh hari berturut-turut, Jatim menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang angka kesembuhan secara nasional.
"Kami terus berupaya dan optimis bahwa angka kesembuhan Covid-19 di Jatim yang terus meningkat ini bisa membuat Jatim segera melalui masa darurat pandemi sesuai dengan instruksi Pak Presiden," pungkasnya.