jatimnow.com - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Among Tirto Kota Batu memperhatikan empat aspek untuk melayani para pelanggannya. Diantaranya kualitas, kuantitas, keteraturan dan keberlanjutan.
Direktur Perumdam Among Tirto Kota Batu, Eddy Suanedi mengatakan pembangunan yang pesat dalam kurun waktu 10-15 tahun, jika tak diperhatikan bisa mengancam ketersediaan sumber air.
"Sesuai data dari 111 sumber mata air sekarang menurun hingga 50 persen. Jangan sampai ketersediaan air berkurang, sebab air merupakan hajat hidup masyarakat. Butuh peran serta semua pihak mewujudkan hal itu," jelasnya saat menggelar musyawarah dan rembug bareng bersama pengelola Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) se Kota Batu, Rabu (23/9/2020).
Baca juga: KWB Super Adventure 7 di Kota Batu Diikuti 3.000 Riders
Menurutnya, acara ini bisa menjalin silaturahmi dan sinergi bersama dalam menjaga sumber air.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu Puji Atlet Disabilitas Berprestasi di Peparnas XII 2024
Dalam rembug, beberapa poin penting dibahas seperti ketersediaan air meliputi data kondisi air, konservasi menggalakkan reboisasi, membuat embung air, dan sumur resapan. Lalu, pengelolaan dan penggunaan air, dan standarisasi air minum.
"Nanti akan kita terus matangkan koordinasi ini, supaya bisa menjamin kebutuhan air bagi masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Usai Tinjau SDN 02 Songggokerto, Pj Wali Kota Batu Perintahkan Perbaikan Segera
Wali Kota Dewanti Rumpoko mengatakan Kota Batu memiliki tanah yang subur dan banyak sumber air dan harus terus dijaga. Agar debit air tidak berkurang, bisa menjamin kebutuhan air semua masyarakat.
"Bukan hanya mengelola, menjaga itu hal yang paling penting. Apalagi kualitas air yang baik dapat mencegah terjadinya stunting balita. Untuk itu kualitas air di Kota Batu harus tetap dijaga dan dicek secara berkala," ujar dia.