jatimnow.com - Bangunan Pasar Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya berlantai dua itu sepi. Hanya sedikit pedagang olahan ikan yang bersedia masuk SIB yang telah dibangun menggunakan dana APBD itu.
Pasar yang terletak di depan Taman Suroboyo di Kecamatan Bulak itu tidak begitu diminati pedagang olahan hasil laut itu.
Salah satu pedagang ikan dan kerupuk laut, Hanafi mengeluhkan jika pasar yang diresmikan Wali Kota Tri Rismaharini pada Desember 2012 itu kini kondisinya memprihatinkan, sepi.
Baca juga: Banyak Perahu Nelayan di Pesisir Bulak Rusak Akibat Tersapu Ombak
Apalagi Taman Suroboyo maupun Jembatan Suroboyo ditutup untuk umum akibat Pandemi Corona. Diharapkan, SIB 'hidup' dari pengunjung dua destinasi wisata itu.
Pedagang mengkritisi konsep pembangunan SIB yang dinilai kurang cocok dengan pedagang yang hidup di pesisir itu.
"Kalau saya melihat keberadaan SIB kurang pas dengan masyarakat sekitar. Salah desain. Untuk sentra ikan harusnya bukan stand seperti itu, bukan seperti jual sayur dengan skat kecil-kecil. Akhirnya pengunjung enggan masuk," kata Hanafi kepada jatimnow.com, Minggu (11/10/2020).
Baca juga: Video: Laut Mengamuk, Air Terjang Perkampungan Nelayan Bulak
Dijelaskannya, seperti dirinya menjadi penjual kerupuk laut. Sejak di SIB, Pemkot Surabaya meminta pedagang untuk membawa pulang kembali' dagangannya ketika pasar itu memasuki waktu tutup.
"Ini yang membuat kita rugi. Barang jualan dibawa pulang akhirnya kerupuk rusak semua. Kalau ditempatkan di SIB, hanya diberi tutup terpal dan itu banyak dimakan tikus. Seharusnya stand itu dibentuk dengan desain seperti keinginan penjual. Diberi rolling door dan tidak ditutup dengan terpal. Kami ingin aman dan rapi," keluh mantan pedagang SIB yang kini berjualan di depan rumahnya.
Ia menyebut, kini para pedagang tidak berjualan di SIB dan lebih memilih berdagang di depan rumah masing-masing seperti dirinya.
Baca juga: Kampung Nelayan di Bulak Diterjang Ombak, Warga Panik
Pantauan jatimnow.com, pedagang ikan asap terlihat kawasan Sukolilo yang tak iauh dari SIB. Meski keberadaannya liar, namun masyarakat memilih untuk membeli di pedagang kaki lima tersebut.
"Di Sukolilo tempat kerupuk ikan, Kejawan Lor tempat pengasapan ikan," tandasnya.