jatimnow.com - Membuat rasa aman dan nyaman pengunjung mal di Surabaya pascateror bom, pengamanan ketat diberlakukan oleh pihak kepolisian di seluruh mal yang ada di Surabaya.
Teror bom yang terjadi di Surabaya sepekan lalu, membuat sejumlah pusat perbelanjaan (mal) nyaris lumpuh. Namun aktifitas jual beli di beberapa mal mulai menggeliat. Polisi pun mulai disebar ke beberapa mal untuk berpatroli.
Seperti pada petang Rabu (23/5/2018) ini, sejumlah personel Polrestabes Surabaya terlihat berpatroli di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya.
Baca juga: Pocari Sweat Edukasi Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya, Bahas Kebutuhan Tubuh saat Bulan Ramadan
Puluhan polisi berseragam dengan senjata lengkap itu, merupakan personil polisi laki-laki (polki) dan polisi wanita (polwan) Satsabhara. Patroli dipimpin langsung Kabagops AKBP Bambang S Wibowo.
Disela patroli Bambang menyampaikan, patroli tersebut untuk mengantisipasi segala bentuk kejahatan di tempat publik.
Hadirnya polisi berseragam di tengah-tengah masyarakat, menurutnya, juga untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat dalam rangka menyampaikan pesan-pesan kamtibmas.
Baca juga: Pinjol Jadi Motif Wanita Bunuh Diri di TP Surabaya, Polisi Gandeng OJK
"Patroli mandiri ini kami lakukan dalam rangka pra operasi ketupat. Sebenarnya rutin, hanya saja saat ini kami tingkatkan," beber Bambang.
Dari pantauan jatimnow.com, sejumlah polki bersenjata nampak berjaga di pintu masuk mal bersama sekuriti. Sedangkan para polwan (srikandi) Polrestabes Surabaya, masuk ke dalam mal dan berkomunikasi langsung dengan para pengunjung mal maupun penjaga toko.
Dilanjukan Bambang, selain berpatroli di mal-mal, pihaknya akan terus melakukan patroli skala besar ke beberapa ruang publik yang ada di Surabaya. Patroli yang ditingkatkan itu, akan terus dilakukan selama bulan ramadan, lebaran hingga usai lebaran.
Baca juga: Video: Foodcourt Tujungan Plaza 1 Surabaya Kebakaran
"Semoga masyarakat di Surabaya lebih nyaman dan aman saat melakukan aktifitasnya di luar rumah," tandas Alumnus AKPOL (Akademi Kepolisian) tahun 1999 ini.
Reporter: Narendra Bakri
Editor: Arif Ardianto