jatimnow.com - Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Ponorogo melaunching pelayanan real time Polymerase Chain Reaction (PCR), Selasa (20/10/2020). Ini menjadi pelayanan PCR pertama di Bumi Reog.
Plt Bupati Ponorogo, Soedjarno menyebut bahwa mesin PCR yang dimiliki RSU Aisyiyah ini merupakan mesin PCR pertama yang dioperasikan di Bumi Reog.
"Sebenarnya di Ponorogo ada dua. Namun yang satu di RSUD belum siap dioperasikan," terang Soedjarno.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Lebaran, Swab-Vaksin Digencarkan di Surabaya
Menurutnya, selama ini uji swab pasien yang terindikasi Covid-19 harus dikirim ke Tulungagung dan Surabaya. Dengan adanya mesin PCR di RSU Aisyah, pelayanan akan lebih cepat.
"Alhamdulillah sekarang bisa di sini dan hasilnya keluar dalam waktu yang relatif singkat yaitu 5 sampai 6 jam. Kalau ke Surabaya atau Jakarta bisa sampai satu pekan lebih," jelas Soedjarno.
Apalagi kapasitas testing mencapai 100 spesimen per hari. Menurutnya, RSU Aisyiyah bisa membantu melakukan diagnosa kasus Covid-19 bukan hanya di Ponorogo, tapi juga daerah lain di sekitarnya.
"Terimakasih Aisyiyah dan semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir," ungkapnya.
Baca juga: Resmi Dibuka, Surabaya Laboratorium Klinik Berikan Diskon hingga Jemput Bola
Sementara Direktur RSU Aisyiyah, Wegig Widjanarko menjelaskan, mesin PCR ini bisa melakukan tes hingga 100 spesimen per harinya.
"Hasil dari setiap spesimen yang dites akan keluar dalam waktu lima hingga enam jam setelah sampel diambil," ujar Widjanarko.
Widjanarko menjelaskan, untuk operatornya ada tiga orang tenaga kesehatan yang dibantu satu orang dokter.
Baca juga: Selain PCR, Jokowi Juga Pernah Minta Harga Gula dan Daging Turun
Balai Besar Kemenkes, lanjutnya, telah melakukan pelatihan untuk pengoperasian mesin PCR tersebut dan memberikan penilaian bahwa SDM RSU Aisyiyah sudah memenuhi syarat untuk mengoperasikan PCR.
"Layanan ini terbuka untuk umum. Jika ingin melakukan tes swab di RSU Aisyiyah biaya yang dikenakan sebesar Rp 900 ribu, sesuai yang ditetapkan pemerintah," lanjutnya.
"Semoga adanya mesin PCR ini bisa membantu pemerintah dalam hal diagnostic dan memperkuat testing," pungkasnya.