jatimnow.com – Polres Ponorogo masih terus mendalami penyelidikan meninggalnya bayi Febian Gilang Ramadani, yang ditemukan di kawasan Hutan Ponorogo dalam keadaan kepala dan pipi penuh luka.
Demi memperkuat penyelidikan itu, maka pihak kepolisian berencana memeriksa sang ibu Tutik Setyorini yang diduga kuat menjadi dalang dalam penganiayaan ini.
“Ibunya nanti akan diperiksa kejiwaannya oleh ahli jiwa atau psikiater,” kata Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, Jumat (25/5/2018).
Baca juga: Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal
Menurut Sudarmanto, hingga saat ini kedua orang tua Febian Gilang Ramadani masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini. Itu artinya, masih belum ada tersangka dalam kasus ini.
"Statusnya masih saksi. Baik ibu maupun bapaknya. Belum ada yang tersangka," katanya.
Namun begitu, tidak menutup kemungkinan sang ibu itu akan menjadi tersangka dalam kasus ini. Sebab, jika dilihat dari luar, sekilas ditemukan penuh luka dan diduga ada penganiayaan. “Kami juga masih menunggu hasil visum yang belum keluarga sampai saat ini,” tegasnya.
Sudarmanto menjelaskan, setelah penemuan bayi Febian dengan keadaan kepala dan pipi penuh luka, si ibu Tutik sudah diamankan. Namun, kondisinya masih shock, seperti orang linglung.
"Setelah diamankan kami bawa ke Puskesmas lalu ke RSUD dr Harjono. Baru kemudian diperiksa sebagai saksi di Unit PPA Sat Reskrim Polres Ponorogo," urainya.
Baca juga: Pria Jatuh dari Jendela Hotel di Surabaya, Diduga Bunuh Diri
Diberitakan sebelumnya, bayi penuh luka di bagian kepala ditemukan di kawasan hutan Dusun Klegon, Desa Mrican, Kabupaten Ponorogo, Kamis (24/5/2018) sore. Bayi yang sudah tewas tersebut diketahui bernama Febian Gilang Ramadan, berjenis kelamin laki-laki.
Saat ditemukan, anggota Polsek Jenangan pun segera mengamankan dan membungkusnya dengan jarik.
"Awalnya memang ada laporan penemuan bayi. Ada penuh luka di kepala dan pipi," kata Kapolsek Jenangan AKP Haryo Kusbintoro, Kamis (24/5/2018).
Dugaan sementara itu, memang ada penganiayaan oleh ibunya. Namun, semua itu masih harus dibuktikan oleh visum.
Baca juga: Pria Tulungagung Mabuk Miras Oplosan Tewas Nyungsep di Parit
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto