jatimnow.com - Keterbatasan fisik tak menjadikan alasan untuk mampu menghafal Alquran. Mungkin kata inilah yang tepat menggambarkan sosok Ayu Fajar.
Ayu Fajar Lestari adalah seorang gadis penderita tunanetra berusial 19 tahun. Meski berusia belia, namun gadis penghuni Panti Asuhan Aisiyah yang beralamat di Jalan Pramuka, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo ini, mampu menghafal Alquran hingga 30 juz.
Di panti asuhan, Ayu setiap hari membaca dan menghafal Aquran. Kebutaan yang dideritanya sejak lahir, tidak menyurutkan semangat gadis asal Kediri ini.
Baca juga: Pemkab Mojokerto Beri Beasiswa 57 Penghafal Al Quran
"Saya buta sejak lahir, tapi pengen belajar Alquran dari kecil. Nenek saya yang menyemangati walaupun beliau tidak bisa mengajarkan secara langsung," kata Ayu membuka percakapan dengan jatimnow.com, Minggu (3/6/2018).
Namun, lanjut Ayu, keinginanya sempat mengalami ganjalan ketikan mau belajar membaca Alquran. Saat itu, di usia 3.5 tahun, dirinya tidak memiliki Alquran braille.
"Tidak ada Alquran braille. Tidak ada orang yang bisa mengajari," ungkap putri dari Muh Rokhim dan Lilik Yulaikah.
Keinginannya terwujud ketika bersekolah di panti asuhan tuna netra Aisyah Ponorogo. Ia menjelaskan, disinilah mendapat Alquran huruf Braille, termasuk guru yang mengajarinya untuk menjadi hafidz Alquran.
Baca juga: Subhanallah, 9 Tahun Nenek di Mojokerto Hafalkan Alquran 30 Juz
Bahkan saat usia 12 tahun, Ayu berhasil menghafal 20 juz Alquran dan berhasil menjuarai berbagai lomba tingkat nasional.
"Alhamdulilah di usia 12 tahun saya mampu hafal Alquran. Dan menjuarai berbagai lomba," katanya.
Ia pun mendapat kesempatan emas, yakni berkesempatan mengunjungi tanah suci gratis dari keduataan besar Arab Saudi karena kepiawaiannya menghafal Alquran dengan kondisi fisik yang tidak sempurna.
Baca juga: Warung Makan di Kota Probolinggo ini Gratiskan Buka Puasa Penghafal Al Quran
Sementara itu, ustad pendamping Ayu, Sidik Adi Saputro mengatakan, Ayu adalah gadis yang cerdas, terutama dalam hal menghafal.
"Ayu sudah hafal jauh sebelum saya disini. Saya hanya membimbingnya agar tidak lupa," pungkasnya.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto