jatimnow.com - Pencarian Muhammad Dwi Palepi (41), seorang wisatawan asal Solo, Jawa Tengah yang dilaporkan terseret ombak di Pantai Ngiroboyo, Pacitan kembali dilanjutkan.
Komandan Tim Pencarian dari Basarnas Trenggalek, Dyan Susetyo menyebutkan ada 50 personel dan dibagi menjadi 2 tim yang turun untuk mencari keberadaan korban.
"Operasi SAR tadi mulai pukul 07.00 WIB dan bakal ditutup pukul 17.00 WIB setiap harinya. Ada 2 tim yang menyisir melalui darat dan laut," ujarnya, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Jenazah Wisatawan asal Kediri Terseret Ombak di Tulungagung Ditemukan
Baca juga: Dua Wisatawan Asal Solo Terseret Ombak Pantai di Pacitan, 1 Dalam Pencarian
Ia menjelaskan 50 personel itu terdiri dari Basarnas Trenggalek, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pol Air, Angkatan Laut, Tagana dan relawan.
Baca juga: Wisatawan asal Kediri Hilang Terseret Ombak di Tulungagung
Untuk pencarian laut, tim menggunakan perahu jukung untuk sementara. Ada 4 jukung yang diterjunkan yaitu 1 perahu milik BPBD Pacitan dan 3 lainnya merupakan milik nelayan.
"Perahu karet belum bisa digunakan dikarenakan kondisi tidak mendukung. Kami akan menyisir ke laut dan juga memanfaatkan jejaring komunikasi kami dengan nelayan sampai Malang. Karena Pantai Selatan sampai Malang," terang dia.
Sedangkan tim darat bakal menyisir di pinggir laut mulai dari Pantai Ngariboyo ke utara dan ke selatan kurang lebih 5 kilometer. Operasi SAR akan dilakukan selama sepekan.
Baca juga: Jenazah Wisatawan yang Hilang di Pantai Sanggar Tulungagung Ditemukan
"Bila korban tidak ditemukan dalam sepekan maka operasi pencarian ditutup," tandasnya.
Sebelumnya, korban dilaporkan terseret ombak di Pantai Ngiroboyo, Pacitan pada Minggu (3/10). Rombongan yang diketahui masih satu lingkungan tempat tinggal tersebut, berkemah di sekitar pantai. Saat itu, ombak tinggi yang datang menyeret tubuh korban yang dalam kondisi tidak siap.