Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerjasama dengan PT Teknindo Geosistem Unggul berhasil mengembangkan alat pendeteksi kelongsoran tanah realtime berbasis internet. Alat yang diciptakan menggunakan instrumen geoteknik dinamai Inclinometer.
Alat tersebut telah diujicoba perdana di workshop PT Teknindo Geosistem Unggul di Tambak Sawah Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).
"Inclinometer bermanfaat untuk mendeteksi adanya pergerakan horisontal tanah. Penggunaannya diaplikasikan pada jalan raya, lereng, perbukitan, maupun rel di atas timbunan tinggi dan bendungan tipe urugan. Selain itu juga diaplikasikan pada galian basemen gedung bertingkat. Tujuannya, sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap adanya kemungkinan terjadinya kelongsoran tanah," ujar Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul, Ir Wahyu P Kuswanda, Sabtu (13/11/2021).
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, Inclinometer bukan alat baru di Indonesia. Sebagai aplikator, Inclinometer ada sejak tahun 2005. Selama ini PT Teknindo Geosistem Unggul masih harus mengimpor dari pabrikan luar negeri. Selain itu, belum dibuat berbasis internet.
Maka alat yang dikembangkannya dengan menggandeng ITS ini berbasis internet, sehingga bisa digunakan untuk mendeteksi terjadinya kelongsoran tanah secara realtime, kapan saja dan dari mana saja.
“Inclinometer yang kami buat ini bukan peralatan baru. Namun berkolaborasi dengan ITS kami telah berhasil membuat sendiri dan mengembangkannya dengan berbasis internet. Kelebihannya bisa digunakan sebagai early warning system adanya kelongsoran tanah secara real time, kapan saja dan dari mana saja," urainya.
Baca juga: SPE 2024 Resmi Dibuka 4 Hari, Kepoin Teknologi Mesin Percetakan Terbaru Disini
"Ini merupakan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia," imbuh Wahyu yang juga mantan Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya, tahun 2018 lalu ini
Sementara itu Prof Ir M Sigit Darmawan, Dekan Fakultas Vokasi ITS menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus.
Baca juga: Surabaya Printing Expo 2024 Digelar di Grand City, Catat Tanggalnya!
Dalam hal ini, permasalahan kemandirian instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terjawab setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS.
“Keberhasilan pengembangan alat ini menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini, kemandirian kebutuhan instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terwujud setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS," terang Prof Sigit.
Sigit menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan inclinometer realtime berbasis internet itu merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya.
Ia berharap kerjasama seperti itu akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
“Ini merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Karena ini akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia," tandasnya.
Baca juga: Keunggulan Galaxy AI di Samsung S24 Series, Yuk Kepoin!
Diketahui, Inisiasi pembuatan inclinometer realtime berbasis internet itu dilakukan berdasarkan Kesepakatan Kerjasama antara ITS dan PT Teknindo Geosistem Unggul dengan Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 2 September 2021.
Selanjutnya, kesepakatan itu ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara PT Teknindo Geosistem Unggul dan Divisi Inkubator dan Inovasi Teknologi Depertemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS pada tanggal 17 September 2021.