Surabaya - Muktamar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 berpotensi maju dari jadwal yang telah ditetapkan atau sebelumnya 23-25 November 2021.
"Gak ditunda, (tapi) maju malahan. Kalau ditunda, kan 2022 nantinya," ujar Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, Kamis (18/11/2021).
Menurutnya, ada beberapa pertimbangan kenapa Muktamar diubah jadwalnya. Salah satunya kebijakan pemerintah pusat memberlakukan PPKM level 3 di seluruh Indonesia 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Baca juga: Demokrat Komitmen Sinergi dengan PBNU, AHY : Selamat Gus Yahya
Apalagi bila Muktamar diundur, maka hal tersebut cukup berdampak buruk pada roda kepengurusan di PBNU. Sehingga muncul opsi jika Muktamar lebih baik maju dari jadwal.
"Ini amanat dan itu sudah menjadi keputusan Munas, bahwa Muktamar NU ke-34 diselenggarakan pada Tahun 2021," tambah Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat itu.
Baca juga: Gus Yahya Ketum PBNU, Ini Harapan Ketua DPD RI
Meski belum terungkap kapan pastinya waktu Mukatamar akan digelar, Kiai Miftachul Akhyar optimis kader NU akan selalu siap.
Sebelumnya Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa pelaksanaan Muktamar NU pada 23-25 Desember 2021 di Lampung bakal ditunda. Informasinya, penundaan dilakukan seiring penerapan PPKM Level 3 se-Indonesia pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.
Baca juga: Muktamar NU ke-34 di Lampung Rampung, Ketua Panitia M Nuh Terharu
Namun Hilmy tidak menyampaikan tanggal resmi pelaksanaan Muktamar setelah ditunda nantinya.
Tercatat dua ulama NU telah maju menjadi calon ketua umum, yaitu KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf.