Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menyebut bahwa hingga hari ini, Rabu (11/5/2022), tidak ditemukan kasus hepatitis akut misterius di wilayahnya.
Munculnya dugaan kasus hepatitis akut misterius, termasuk di Jawa Timur belakangan ini memang menyita perhatian publik dan menimbulkan kewaspadaan orangtua. Meski kasus itu tidak ditemukan di Kabupaten Kediri hingga hari ini, Mas Dhito tetap meminta masyarakat untuk tidak abai. Kewaspadaan dini perlu dilakukan dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan keseharian.
"Di Kabupaten Kediri per hari ini tidak ditemukan kasus dugaan penyakit hepatitis misterius pada anak dan mudah-mudahan jangan sampai ada. Meski begitu, pencegahan tetap harus dilakukan dan saya menghimbau masyarakat untuk selalu menerapkan PHBS," ujar Mas Dhito, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri
Selain menjaga perilaku PHBS, Mas Dhito menghimbau kepada para orangtua untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak tetap higienis. Di sisi lain, kegiatan sosialisasi tetap harus digencarkan, sehingga dia meminta dinas kesehatan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
Sementar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib membenarkan sejauh ini dugaan kasus hepatitis akut tidak ditemukan. Pihaknya akan mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada untuk melakukan identifikasi, sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait penyakit ini.
"Masyarakat tetap kami minta tetap menerapkan prokes seperti saat Covid-19, menjaga PHBS seperti sebelum makan cuci tangan menggunakan sabun serta menjaga pola makan dengan makan makanan yang bersih dan sehat," ungkapnya.
Baca juga: Ribuan Petani di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Mas Dhito - Mbak Dewi
Penyakit hepatitis misterius itu, lanjut dia, penyebab dan proses penularannya belum diketahui pasti. Namun, gejala umum yang selama ini dilaporkan terkait penyakit itu yakni seperti mual, diare, panas, lemah dan timbul warna kuning di mata, serta air kencing berwarna merah seperti teh.
"Kepada masyarakat jika menemukan gejala awal seperti yang disebutkan itu untuk segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat seperti klinik, puskesmas, dokter, maupun rumah sakit," papar dia. (ADV)