jatimnow.com - Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap terduga teroris bom yang terjadi di Desa Pogor, Bangil, Pasuruan pada Rabu (4/7/2018) lalu. Bom tersebut meledak karena dimainkan oleh seorang bocah yang merupakan anak terduga teroris itu.
Akibat ledakan itu, sang bocah yang berusia 3 tahun mengalami luka di bagian wajah dan kaki, untuk saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim. Adapun pelaku yang diduga pemilik bom kabur usai kejadian.
Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo menyampaikan bahwa jejak pria yang memiliki 3 identitas tersebut masih dalam pengejaran dan terus dikembangkan oleh kepolisian, seluruh kasusnya nanti akan diserahkan ke Mabes Polri.
Baca juga: Rumah di Pasuruan Hancur Akibat Ledakan Bondet, Satu Orang Terluka
Sementara itu, anak dari terduga teroris, saat ini masih dalam penanganan medis, sedangkan istrinya dalam proses penyidikan.
Agung menturkan bahwa ibu korban yang juga merupakan istri dari terduga teroris akan dibolehkan menjenguk jika diizinkan oleh Mabes Polri.
"Kita itu ada undang-undang perlindungan anak, jadi harus dilindungi. kalau nanti mabes memang sudah mengijinkan karena ini penyeledikannya oleh mabes, ya kita akan fasilitasi untuk membesuk, menengok anaknya, kan ini alasan kemanusiaan," tuturnya.
Agung mengatakan untuk keadaan sang anak sudah mulai membaik, pihaknya sudah melakukan pendampingan dari unit PPA dan PPT. Saat ini masih dilakukan pemulihan medis.
"Alhamdulillah balita itu sudah mulai membaik, kita doakan semua supaya cepet sembuh. Kalau neneknya emang sering nengok, cuman tidak mengundang,” ujarnya.
Baca juga: 4 Bocah Pasuruan Luka Terkena Ledakan Bom Ikan, Polisi: Kondisi Korban Membaik
Selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan pendampingan pemulihan untuk trauma psikis anak terduga teroris itu, baik karena ledakan maupun alasan lainnya.
Agung menambahkan, untuk perlakuan kepada anak terduga teroris ini nantinya sedikit berbeda dengan anak terduga bomber Surabaya dan Sidoarjo. Hal ini karena kedua orangtua si anak masih dalam kondisi hidup semua.
"Ada yang sama dan tidak sama, karena ini kan orang tuanya ada semua. Jadi tidak seperti yang sebelum-sebelumnya,” kata dia.
Namun begitu, proses pemulihannya mungkin menggunakan mekanisme, yaitu medisnya dulu setelah sembuh, lalu pemulihan psikisnya yang melibatkan PPT yang ada di Jawa Timur.
Baca juga: Viral Video Bom Ikan Meledak di Pasuruan, Empat Bocah Terluka
Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto