Kediri - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito mengikuti acara takbir keliling santri Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) di Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Sabtu (9/7/2022) malam. Setidaknya ada ratusan santri TPQ yang meramaikan acara takbir keliling. Menariknya, peserta takbir keliling masih menggunakan penerangan obor atau biasa disebut oncor yang kini mulai jarang ditemui.
"Alhamdulilah, hari ini kami bisa ikuti takbir keliling untuk merayakan Idul Adha. Ini menarik karena banyak banget yang ikut dan membawa oncor," kata Mas Dhito sapaan akrab bupati.
Sebelum takbir keliling dimulai, untuk menyemangati para santri yang masih usia anak sekolah, Mas Dhito membagikan hadiah peralatan sekolah. Mas Dhito pun memberikan beberapa pertanyaan kepada mereka, mulai dari bacaan ayat kursi, rukun Islam, sampai pengetahuan umum.
Baca juga: Mas Dhito Selamatkan 6000 Lebih Anak Tidak Sekolah Setahun Terakhir
Dari beberapa anak yang mengangkat tangan, Mas Dhito menunjuk seorang bocah yang berada di depannya. Khoirul, nama bocah itu dengan dipegang pundaknya oleh Mas Dhito membaca ayat kursi dengan lancar.
"Hebat," puji Mas Dhito dengan mengacungkan jempol.
Baca juga: Mas Dhito Berharap Kontingen Kabupaten Kediri Masuk 5 Besar Porprov Jatim 2025
Setelah membagikan hadiah, Mas Dhito lantas memberangkatkan takbir keliling. Tak hanya santri TPQ yang masih anak-anak, takbir keliling juga diikuti kalangan remaja sampai orang tua. Mas Dhito mengaku bangga melihat semangat masyarakat dan anak-anak.
Rombongan peserta takbir berkeliling kampung dan terus menyerukan takbir. Meramaikan acara takbir keliling itu, para remaja mengikuti dari belakang menggunakan truk miniatur untuk mengangkut sound.
Baca juga: Mas Dhito Alokasikan Bantuan Modal untuk 5.446 UMKM di Kediri, Sampai Rp5 Juta
Takbir keliling dilakukan sebagai agenda rutin tahunan untuk merayakan hari raya. Peserta takbir keliling adalah masyarakat dan santri TPQ yang ada di Desa Turus. Ada sekitar 700-an santri mengikuti takbiran. Mereka berasal dari enam masjid dan musala di Desa Turus.
(ADV)