jatimnow.com - Banyaknya pintu keluar masuk di Masjidil Haram, Mekkah, kerap membuat calon jemaah haji (CJH) tersesat.
"Sehingga perlu mengetahui pintu-pintu utama agar selamat," kata Kepala Sektor Khusus Mekkah Slamet Budiono.
Slamet di Mekkah, Sabtu (28/7/2018) mengatakan, saat ini CJH Indonesia gelombang pertama pada hari ketiga berada di Mekkah dan masih terdapat sejumlah calon haji yang tersesat.
Baca juga: Anugerah Jurnalistik BPKH 2024 Berhadiah Rp180 juta, Simak Cara Daftarnya
"Bagi yang baru masuk Masjidil Haram, ingat-ingatlah di mana pintu masuknya yang ada nomor dan nama pintu masjid," kata dia.
Adapun empat pintu utama itu di antaranya, King Fahd Gate, King Abdul Aziz Gate, Fateh Gate dan King Abdullah. Sementara itu terdapat pintu yang relatif lebih kecil dari pintu utama.
Agar memudahkan jemaah, Slamet berharap CJH selalu mengingat letak dari pintu-pintu utama itu sehingga menghindarkan diri dari keadaan tersesat.
Berupayalah, kata dia, untuk masuk dan keluar dari pintu yang sama. Kendati begitu, ada kendala ketika terjadi sistem buka tutup. Saat masuk bisa dari pintu tertentu, tapi ketika keluar pintu tersebut bisa ditutup karena padat.
Baca juga: UUS Bank Jatim Dorong Gerakan Haji Muda
Untuk mengatasi hal itu, jemaah bisa mencari petugas-petugas haji Indonesia yang mengenakan seragam saat tersesat agar bisa diantar menuju pemondokan.
Potensi calhaj tersesat, kata dia, tidak bisa dihindari seiring semakin banyaknya jemaah lintas negara yang datang ke Masjidil Haram.
Tersesat, lanjut dia, merupakan hal yang wajar terjadi karena kawasan Kabah itu kerap menjadi asing bagi pengunjung Masjidil Haram karena merupakan wilayah yang baru dikunjungi.
Dia juga berharap agar ketua rombongan dan ketua regu CJH selalu menentukan titik kumpul jika sudah selesai menunaikan rangkaian ibadah di Masjidil Haram, baik itu yang terkait dengan haji atau amalan lain.
Baca juga: Manfaat Vaksinasi sebelum Ibadah Haji dan Umrah
"Tentukan di mana ketemuan kalau sudah selesai. Yang paling gampang biasanya di bawah tanda lampu hijau, tanda dimulai dan diakhirinya tawaf," kata dia.
Slamet mengatakan jumlah laporan jemaah tersesat ada ratusan seiring masuknya pesan ke WhatsApp di +966-50-350-0017 atau panggilan langsung di +966-9200-13210.
Sumber: Antara
Editor: Erwin Yohanes