jatimnow.com - Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Ponorogo menghitung hari. Polres Ponorogo pun mulai memetakan daerah rawan konflik dalam pemilu dalam lingkup kecil.
Dari 23 desa, sedikitnya ada 8 desa yang dipetakan rawan konflik.
"Sisanya atau sekitar 15 desa dalam tahap aman," ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, Rabu (9/11/2022)
Baca juga: Pria Bersenpi dan Sajam saat ke TPS Bangkalan, Polisi: Motifnya Jaga Diri
15 desa itu, kata dia, dianggap aman lantaran 5 diantaranya merupakan pasangan suami istri. Sehingga dianggap tidak ada rivalitas antara para calon kepala desa.
"Bukan tidak ada potensi tapi tingkat kerawanan berbeda, makanya kita di sini membedakan biar kita siap," imbuh mantan Kapolres Batu ini.
Baca juga: Usai Jalani Pemeriksaan, Polisi Pulangkan Salah Satu Pria Pembawa Senpi di TPS Bangkalan
Khusus untuk desa yang memiliki kerawanan konflik, Catur juga telah meminta menambahkan personel untuk menjaga kondusivitas dalam setiap tempat pemungutan suara (TPS). Nanti yang menjaga TPS ada dari polisi, TNI, Linmas maupun Satpol PP
"Satu TPS ada 2 anggota (polisi), TNI dan Satpol PP,” jelas AKBP Catur sesaat setelah melakukan Deklarasi Damai Pilkades
Catur menambahkan bahwa total personel yang disiagakan untuk menjaga gelaran Pilkades serentak tersebut sebanyak 1200 orang, gabungan dan BKO.
Baca juga: Pria Pembawa Senpi ke TPS di Bangkalan, Diduga Mantan Kades
Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita yang ikut hadir dalam deklarasi damai tersebut berpesan kepada para cakades untuk ikut berkomitmen menjaga kondusivitas.
"58 kandidat semua hebat, siapa yang terpilih bisa kembali ke masyarakat dan ikut membangun desa,” pungkasnya.