jatimnow.com - Sejarawan Imam Mubarok geram, ada lagi partai politik (Parpol) yang nekat memasang bendera di Jembatan Lama. Ia tegas menyebut bahwa ini sebuah pelanggaran terhadap undang-undang, karena Jembatan Lama merupakan cagar budaya.
Imam Mubarok geram pagi ini melihat bendera Partai Hanura terpasang di sisi utara Jembatan Lama. Ada lebih dari 20 bendera diikat dengan potongan bambu kecil dan dilekatkan di pagar jembatan.
Jembatan Lama Kota Kediri ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh tim ahli cagar budaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 12 Maret 2019.
Baca juga: Sampah Mengancam Konstruksi Jembatan Lama Berusia 154 Tahun
Baru-baru ini, jembatan konstruksi besi pertama di Indonesia ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya konstruksi tingkat nasional tahun 2022.
“Jembatan Lama dilindungi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, peraturan pemerintah nomor 1 tahun 2022. Maka siapapun tidak boleh melanggar, salah satunya Partai Hanura yang hari ini memasang bendera di jembatan lama sisi kanan kalau dari timur. Ini bentuk pelanggaran terhadap undang-undang dan peraturan pemerintah,” ujar Imam Mubarok, Jumat (16/12/2022).
Kasus ini bukan kali pertama. Sebelumnya ada Partai PDI Perjuangan dan Gerindra. Juga sejumlah organisasi lain.
Baca juga: Sampah Ancam Konstruksi Jembatan Lama Berumur 154 Tahun di Kota Kediri
Untuk itu, Imam Mubarok mengingatkan untuk siapapun tidak lagi memasang bendera di jembatan yang dikenal dengan nama Brug Over den Brantas te Kediri tersebut.
“Saya ingatkan untuk partai mana pun, organisasi manapun untuk tidak melakukan hal yang sama karena ini melanggar,” tegas Imam Mubarok.
Jembatan Lama ini dibangun oleh Sytze Westerbaan Muurling, seorang insinyur asal Belanda. Sytze Westerbaan Muurling yang dijuluki sebagai chief engineer di masanya.
Baca juga: Jembatan Berusia Satu Setengah Abad ini Ada di Kota Kediri
Data lengkap terkait pembangunan jembatan lama ada di buku dari Belanda yang berjudul 'Nieaw Nederlandsch Biografisch Woordenboek'.
Jembatan lama berada di sebelah Jembatan Brawijaya, membentang di atas Sungai Brantas yang menghubungkan dua kecamatan di Kota Kediri, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto.
Saat ini Jembatan Lama hanya difungsikan untuk roda dua selama proses pembangunan jembatan Bandar Ngalim.