jatimnow.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan kewaspadaan cuaca ekstrem puncak musim penghujan untuk sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Cuaca ekstrem ini diperkiraan melanda Jatim dalam kurun waktu satu minggu ke depan, terhitung mulai 11 sampai 17 Februari 2023.
Fajar Setiawan, prakirawan BMKG Maritim, Tanjung Perak Surabaya mengatakan bahwa gejolak cuaca ekstrem ini terjadi karena masuk puncak musim penghujan.
Baca juga: Gempa Tuban Terjadi Lagi, Berkekuatan 5.0 Magnitudo
Menurutnya, hal ini dipicu reaksi aktivitas La Nina atau fase dingin atmosfer dan Siklon Tropis Freddy atau induksi percepatan gerak angin, di wilayah Laut Selatan Jawa
Baca juga: Gempa Magnitudo 5.6 Kembali Mengguncang Tuban, Ini Penjelasan BMKG
Menurutnya, dari faktor alam tersebut memiliki potensi cuaca ekstrem, berupa angin puting beliung, gelombang tinggi, tanah longsor, hujan lebat, bahkan memiliki potensi hujan es.
"Masyatakat diimbau waspada, kewaspadaan ini lebih ditekankan kepada masyarakat di pesisir selatan atau warga yang tengah berwisata," kata Fajar dikonfirmasi jatimnow.com, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: Warga Pulau Bawean Terdampak Gempa Tuban Mengungsi di Dataran Tinggi
Dinamika atmosfer, lanjut Fajar, untuk wilayah Jawa Timur masih signifikan, sehingga potensi peningkatan cuaca ekstrem ini ada di beberapa wilayah, dalam sepekan kedepan.
Dalam penjelasannya, 38 kota-kabupaten di Jatim sepanjang bulan Februari 2023 ini masuk wilayah kewaspadaan tinggi.