jatimnow.com - Gedung Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Bangkalan yang terletak di akses Suramadu, hingga kini belum difungsikan.
Rencananya, bangunan tersebut akan menjadi pusat produksi kerajinan di Bangkalan, terutama batik.
Diketahui, gedung tersebut dibangun lintas tahun dan menghabiskan dana Rp75,8 miliar dengan rincian pada Tahun 2017 sebanyak Rp10 miliar, Tahun 2018 sebanyak Rp6 miliar, Tahun 2019 sekitar Rp3,8 miliar, Tahun 2021 Rp21 miliar dan Tahun 2022 sebanyak Rp36 miliar.
Baca juga: Inkubasi Kompetisi Desain Produk dan Kriya 3D Printing Gandeng IKM se-Jawa Timur
Sementara untuk sumber anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Bangkalan, Qorry Yuniastuti mengatakan bahwa peresmian akan dilakukan saat proses pemeliharaan selesai. Sebab bangunan baru selesai 100 persen pada akhir 2022 lalu.
"Jadi masih ada masa pemeliharaan. Setelah itu baru bisa diresmikan dan digunakan," jelas Qorry, Selasa (4/4/2023).
Baca juga: Khofifah Sebut Penjualan Batik Tanjung Bumi Bangkalan Berangsur Normal
Ia menjelaskan, gedung tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat produksi batik di Bangkalan. Nantinya, hasil dari produksi batik juga akan dipamerkan pada pengunjung IKM.
"Tak hanya itu, Sentra IKM memiliki nilai edukasi, jadi pengunjung juga bisa melihat dan mencoba langsung proses membatik," terang Qorry.
Ia berharap Sentra IKM ini bisa menjadi wadah baru untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bangkalan. Sehingga, pelaku usaha dan daerah mendapatkan hasil dari IKM tersebut
Baca juga: Kawasan Industri Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Pasuruan
"Tentu ini harus dimanfaatkan untuk menarik pengunjung dan bisa menjual hasil produksi kerajinan yang dibuat oleh para pengrajin. Nantinya hanya akan ada batik, namun kerajinan lain juga ada di sini," pungkasnya.