jatimnow.com - Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu (22/8/2018) besok. Namun salah satu Masjid Raden Patah di Jalan Balongsari telah melaksanakan salat ied pada Selasa (21/8/2018) sekitar pukul 06.00 WIB.
Pembina Yayasan Masjid Raden Patah, Marsono Adnan menjelaskan, keputusan pihak masjid menyelenggarakan salat lebih awal daripada ketentuan pemerintah adalah hasil kesepakatan bersama. Keputusan ini mempertimbangkan waktu wuquf di Arofah yang telah dilaksanakan pada Senin (19/8/2018) kemarin.
"Masyarakat pada umumnya mengikuti keputusan pemerintah terkait penetapan hari raya Idul Adha. Namun kami tidak ada pilihan lain mengingat realita wuquf telah terlaksana. Bagi kami tanggal (yang ditetapkan pemerintah) bisa dipakai, Wuqufnya kan sudah terlaksana, jadi kita mau gak mau ya hari raya," ujarnya.
Baca juga: Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Sekjen Yayasan Masjid Raden Patah, Samsul mengatakan bahwa salat Ied pagi hari tadi diikuti lebih dari 1000 jemaah. Jemaah tak hanya berasal dari warga sekitar namun juga warga-warga dari kelurahan-kelurahan lain.
Untuk mendapatkan jemaah sebanyak itu, Samsul mengaku tidak melakukan upaya khusus. Pihaknya hanya memajang banner pengumuman jadwal salat di depan masjid.
Baca juga: PKS Jatim Sebar 200 Ribu Paket Daging di Momen Idul Adha 2024
"Bahkan ibu-ibu dari Bangkalan yang kebetukan diklat di dekat sini juga salat tadi pagi. Padahal mereka lembaga pemerintah, tapi ikut salat kami. Mungkin juga dari mulut ke mulut dari Whatsapp juga. Tapi kita tidak buat brosur atau apa pun," jelasnya.
Samsul menegaskan bahwa keputusan Yayasan Raden Patah murni mempertimbangkan waktu wuquf di Arofah. Masjid ini tidak masuk dalam golongan atau aliran Islam mana pun.
"Ini untuk umum. Kami sendiri juga tidak membedakan apakah itu NU, Muhammadiyah, atau apa pun. Pokoknya yang mau salat ya silahkan salat di sini," tegasnya.
Baca juga: DPD NasDem Surabaya Bagikan 718 Paket Daging Kurban pada Idul Adha 1445 Hijriyah
Reporter: Arry Saputra
Editor: Erwin Yohanes