jatimnow.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mengimplementasikan performance management system berbasis proses bisnis untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Para karyawan terbaik yang dijaring dari universitas ternama di Jawa Timur (Jatim) dan luar Jatim itu diberi pendidikan serta pelatihan, agar bisa memberikan output positif saat bekerja.
SEVP Corporate Transformation Bank Jatim Budi Sumarsono menjelaskan, pemberian pendidikan serta pelatihan tidak terbatas hanya di dalam negeri saja. Tetapi juga bisa sampai ke luar negeri.
Baca juga: Bank Jatim Salurkan CSR Perbaikan Gor Sultan Abdul Kadirun Bangkalan
"Pendidikan dan pelatihannya melalui performance management yang efektif agar mereka bisa menjadi partner konsultan bagi nasabah Bank Jatim. Di samping itu, Bank Jatim juga memiliki budaya yang mewajibkan semua leaders di unit kerja sebagai role model bagi seluruh entitas perusahaan,” kata Budi, Sabtu (10/6/2023).
Dari proses ini, bankjatim sukses meraih angka memuaskan berdasar survei employee engagement tahun lalu, sebanyak 99,8 persen karyawan merasa engaged dan sejalan dengan tujuan perusahaan sehingga pekerja siap untuk memberikan kinerja terbaiknya.
Dia menambahkan, peluang untuk meningkatkan karir terbuka lebar di Bank Jatim sehingga karyawan bisa lebih mengaktualisasikan diri sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Sebab, benefit yang mereka terima linier dengan tanggung jawabnya.
Kinerja setiap karyawan dinilai secara fair dengan performance management system. Hasil penilaian menjadi basis pemberian remunerasi untuk karyawan yang capaiannya sesuai atau bahkan melebihi target. Bagi karyawan yang bisa melampaui target, mereka akan mendapatkan insentif.
Baca juga: Dirut Bank Jatim Dinobatkan sebagai The Best CEO
Namun, Bank Jatim juga tegas terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran, khususnya fraud.
"Hal itu akan berpengaruh terhadap penilaian kinerja (KPI), remunerasi, dan karirnya,” tutur Budi.
Untuk menghadapi tantangan ke depan, Bank Jatim berkomitmen tinggi dalam melakukan people development. Di antaranya, pemenuhan kuantitas (program rekrutmen) dan kualitas karyawan (pendidikan dan pelatihan), penyempurnaan kebijakan (insentif, performance management, karir), serta digitalisasi layanan human capital.
Hal tersebut, lanjut Budi, merupakan bentuk penghargaan dan manfaat yang diberikan perusahaan terhadap pekerjanya sebagai imbalan atas kinerja luar biasa para karyawan di tempat kerja serta sebagai upaya dalam menjaga retensi karyawan dan meningkatkan Employee Value Proposition (EVP).
Baca juga: Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkab Pamekasan, Dukung Kemajuan UMKM
"Nah, dalam rangka transformasi digital, Bank Jatim telah memiliki aplikasi e-Human Capital (EHC) yang bisa diakses seluruh karyawan selama 24 jam. Melalui EHC, karyawan bisa mendapatkan informasi data kepegawaian, layanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, e-kuesioner, dan lain-lain,” katanya.
Tidak hanya itu, talenta karyawan juga dioptimalkan dalam berbagai kegiatan internal dan eksternal. Misalnya, karyawan dilibatkan sebagai moderator dan narasumber siniar atau seminar serta kompetisi olahraga dan seni antar institusi dalam kegiatan work-life balance.
"bankjatim memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar berbagai ilmu, baik secara daring maupun luring. Karyawan pun diberi kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” papar Budi.