Koperasi Sekolah di Surabaya Boleh Jual Seragam, tapi Ini Syaratnya...

Sabtu, 29 Jul 2023 13:05 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan pembelian seragam SD-SMP bisa dilakukan di koperasi sekolah. Koperasi sekolah diperbolehkan bisnis seragam, asalkan harganya tidak boleh lebih tinggi dari harga pasaran. 

Selain itu, seragam yang dijual di koperasi sekolah kualitasnya harus baik. Meskipun koperasi diperbolehkan menjual seragam, sekolah tidak diperbolehkan memaksa wali murid untuk membeli. 

"Sebenarnya koperasi diperbolehkan, harganya tidak boleh lebih tinggi dari pasaran. Tidak semua anak itu bisa (membeli seragam) ke luar, lebih cepat di koperasi ya nggak apa, itu lebih mempermudah, tapi tidak ada paksaan membeli semuanya di koperasi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Eri-Armuji Berburu Rekom Pilwali Surabaya ke NasDem Jatim

Jika masih ada sekolah negeri di Surabaya yang memaksa wali murid untuk membeli seragam di koperasi, Eri meminta warga untuk segera melapor. Bahkan, ia meminta kepada warga Surabaya untuk menyebut nama kepala hingga sekolah yang bersangkutan. 

"Kalau ada sampaikan ke saya, jangan hanya menyampaikan itu. Sebut SMP-nya di mana, kepala sekolahnya siapa. Karena di Dispendik itu juga ada hotline untuk menyampaikan keluhan itu,” tegas Eri.

Baca juga: Eri Cahyadi Larang Siswa SD-SMP Study Tour di Luar Surabaya

Eri menyebut tidak ada biaya seragam yang mahal di Kota Pahlawan, dan tidak ada harga seragam di koperasi sekolah yang melebihi harga di pasaran. 

\

Misal seragam batik, sambungnya, meskipun hanya tersedia di koperasi sekolah, harga jualnya juga tidak boleh melebihi harga seragam yang di jual di pasaran. 

Baca juga: PSI Pesimis Duet Eri-Armuji Jilid 2 Berlanjut di Pilwali Surabaya 2024

Tidak ada kewajiban bagi pelajar untuk mengganti seragam setiap setahun sekali. Siswa cukup hanya mengganti bed pada setiap kenaikan kelas. 

"Nggak ada setiap tahun (ganti), pancet (sama) kok. Yang berubah hanya bednya, habis kelas 2 ganti ke kelas 3,” tandasnya. 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler