jatimnow.com - Analisis kritis yang marak diuraikan di media sosial tentang penyebab pencawapresan Gibran Rakabuming Raka. Hingga muncul kecurigaan itu buntut usulan perpanjangan masa jabatan atau 3 periode Presiden Jokowi yang ditolak PDI Perjuangan dan kelompok masyarakat sipil.
Hal itu dinilai logis oleh pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi. Pertama-tama masyarakat harus melihat integritas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjunjung tinggi prinsip konstitusional dan batasan agar kekuasaan tidak tak terbatas adalah sesuatu yang sangat penting dalam merawat kehidupan demokrasi di Indonesia.
“Apalagi kalau kita ingat kembali pada momen tersebut, beberapa bulan lalu. Hampir semua kekuatan politik menyepakati manuver untuk mengubah konstitusi sehingga masa jabatan presiden bisa tiga periode. Adalah Megawati yang bersikap keras untuk tetap menjaga arsitektur politik republik dan demokrasi dengan menolak gagasan yang bertentangan dengan konstitusi itu,” ujar Airlangga, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Prabowo-Gibran Dilantik, 2 Organisasi Wanita di Sidoarjo Potong Tumpeng
Ia menyebut, usulan perpanjangan masa jabatan presiden maupun mengubah konstitusi untuk tiga periode masa jabatan seharusnya bukan menjadi perhatian para elite politik yang sadar etika, namun juga menjadi kepedulian dari segenap kekuatan masyarakat sipil.
Baca juga: Prabowo - Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden - Wakil Presiden 2024-2029
"Seharusnya penolakan terhadap wacana perpanjangan masa jabatan maupun tiga periode, sesuai etika politik, tidak direspons dengan pembangkangan politik maupun Gibran memilih berpasangan dengan kandidat presiden di luar pilihan dari partai politiknya,” tandas doktor alumnus Murdoch University, Australia, tersebut
Sebelumnya, Adian Napitupulu sempat menggunjing keterlibatan kontestasi Gibran sebagai cawapres Prabowo adalah gagalnya skema politik tiga periode Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Simulasi Makan Gratis di Surabaya, Relawan Eri Cahyadi Sambut Antusias
"Pandangan tentang langkah kandidasi Gibran sebagai rencana alternatif setelah penolakan terhadap gagasan perpanjangan jabatan maupun tiga periode seperti uraian kritis Adian Napitupulu adalah logis, mengingat bahwa baik manuver tiga periode sampai dengan kandidasi Gibran memiliki tujuan yang sama, dan sudah wajar hal tersebut ditolak oleh PDIP maupun civil society,” ujar Adian.