jatimnow.com - Kodim 0802 Ponorogo menggelar operasi pasar murah bekerjasama dengan Bulog Ponorogo, menyediakan beras SPHP sebanyak 12 ton, pada Senin (4/3/2024).
Antusiasme warga begitu tinggi sehingga beras belasan ton itu habis dalam waktu 1 jam. Beberapa warga terpaksa harus pulang karena kupon telah habis.
Dandim 0802 Ponorogo, Letkol Infanteri Dwi Soerjono, menyatakan bahwa operasi pasar ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan hari raya.
Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro Tinjau Gerakan Pangan Murah
“Juta menjaga stabilitas harga beras di masyarakat. Kami kerja sama dengan Bulog,” ungkap Letkol Inf Dwi, Senin (4/3/2024).
Dandim Letkol Inf Dwi Soerjono menjelaskan bahwa beras yang disediakan mencukupi untuk 1200 orang dengan rincian 10 kilogram per orang.
“Harga per pack beras sebesar Rp51 ribu, dan warga dapat membeli 2 pack seharga Rp110 ribu,” tegasnya.
Operasi pasar ini menjadi upaya untuk mencegah lonjakan harga beras di pasaran, mengingat laporan dari berbagai wilayah di Ponorogo mencatat kenaikan harga beras hingga Rp17 ribu per kilogram untuk premium dan Rp15 ribu per kilogram untuk beras biasa.
Baca juga: Pasar Murah Ramadan Mojokerto Digelar Hanya 2 Hari, Bupati: Harga Bapok Stabil
“Kami melakukan koordinasi dengan Bulog untuk mengadakan operasi pasar lanjutan menjelang pertengahan puasa,” tanbahnya.
Rencananya, operasi tersebut tidak hanya menyediakan beras, tetapi juga sembako lainnya untuk membantu masyarakat.
Sementara salah satu warga yang kecewa, Rumiatin menjelaskan sudah datang ke markas Kodim 0802 Ponorogo. Namun harus balik kanan.
Baca juga: Pemkot Malang Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran, Berikut Jadwalnya
“Kupon habis. Sampai disini jam 8.00 tapi sudah ndak dapat kupon. Ya ini balik saja,” tegasnya.
Warga Kelurahan Tanjung ini mengaku bahwa mendapatkan informasi dari grup Whatsapp. Namun sampai di lokasi, di markas Kodim 0802 Ponorogo ternyata telah ludes.
“Ya pengen dapat beras murah. Beras saat ini di pasar naik terus. Ada yang sampai Rp17 ribu per kilogram,” pungkasnya.