jatimnow.com - Menelisik lebih jauh tentang peradaban Tionghoa di Kediri, Pelestari Sejarah-Budaya Kadiri (PASAK) melakukan jelajah pecinan, di area Kelurahan Ringinanom dan Pakelan, Kota Kediri.
Kegiatan PASAK diawali dari rumah eks kapten Tionghoa yang berada di Kelurahan Ringinanom. Nampak jelas arsitektur bangunan kuno yang masih berdiri kokoh meski telah berpuluh-puluh tahun lamanya.
Tak hanya itu, rombongan yang berjumlah 50 orang dengan ketertarikannya budaya dan sejarah Indonesia ini juga mengunjungi sejumlah tempat lain yang disinyalir sebagai bukti sejarah otentik keberadaan peradaban Tionghoa di Kediri.
Baca juga: TPA Klotok Overload, Pemerintah Kota Kediri Siapkan Lahan Baru Seluas 6 Hektare
"Dalam jelajah pecinan ini kami mengunjungi beberapa tempat bersejarah utamanya yang berkaitan dengan peradaban Tionghoa yang berada di wilayah kelurahan Ringinanom dan juga Pakelan," ujar Ketua PASAK, Didin Saputro, Kamis (2/5/2024).
Selain rumah eks kapiten Tionghoa, Didin mengaku juga melihat wayang potehi di kantor Kelurahan Ringin Anom, Koramil Kota Kediri, kampung pecinan Pakelan, GIE KIE yayasan Dana Pangrukti, kantor kelurahan Pakelan dan Kelenteng Tjoe Hwie Kiong.
Baca juga: Tiket Laga Kandang Persik Kediri Kini Dijual di Sejumlah Coffee Shop, Ini Daftarnya
Mereka menemukan banyak hal menarik dari perjalanan ini. Yang menunjukkan bagaimana jejak peradaban Tionghoa itu nyata di Kediri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Kediri, Zachrie Ahmad mengapresiasi kegiatan unik PASAK.
"Kami dari Pemerintah Kota Kediri sangat mengapresiasi upaya dari rekan-rekan PASAK yang sudah secara proaktif tiada henti untuk melakukan upaya pelestarian sejarah dan budaya di Kota Kediri," tuturnya.
Baca juga: 29 Rumah di Bujel Kota Kediri Rusak Diterjang Puting Beliung, 1 Warga Terluka
"Kegiatan jelajah pecinan ini sebagai wujud dan aksi nyata dari masyarakat yang digawangi oleh PASAK untuk menjaga eksistensi dari sejarah peradaban Tionghoa di Kota Kediri. Bagaimanapun hal tersebut menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang majemuk dan penuh dengan keberagaman ini," imbuhnya.
Ke depan pihaknya berharap semakin banyak komunitas masyarakat yang sadar akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.