jatimnow.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2023, berhasil membagi dividen sebesar Rp54,39/lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 53,09/lembar saham.
Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham berada di angka Rp816.692.940.679,98 atau sebesar 55,55 persen dari laba bersih Tahun Buku 2023. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya, mampu menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 kali ini, juga terdapat agenda perubahan susunan pengurus Perseroan. Salah satunya pemberhentian dengan hormat Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo dimana saat dilakukan RUPS tahunan tahun buku 2023 masa periode jabatannya telah berakhir.
Baca juga: Bank Jatim Raih Gold Rank Dalam ASRRAT 2024
Selain itu, Bank Jatim juga memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris Bank Jatim Alm. Suprajarto selaku Komisaris Utama dan Candra Fajri Ananda selaku Komisaris Independen. Kemudian, berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2023, Bank Jatim juga mengangkat Umi Rodiyah sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jatim.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, di tengah dinamisnya kondisi perekonomian nasional dan regional, Bank Jatim mampu membukukan kinerja keuangan di Tahun Buku 2023 dengan sangat baik. Total asetnya mencapai Rp 103,85 Triliun atau tumbuh 0,80 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan laba bersih tahun 2023 tercatat Rp 1,47 triliun.
”Ekspansi kredit yang kami berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54 persen (YoY). Angka penyaluran kredit tersebut tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3 persen,” kata Busrul seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 di Ruang Bromo, Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya, Rabu (7/2/2024).
Hadir langsung dalam RUPS tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sebagai pemegang saham pengendali beserta seluruh dewan komisaris serta direksi Bank Jatim.
Adapun komposisi penyaluran kredit Bank Jatim yaitu kredit konsumtif sebesar Rp 31,2 triliun atau meningkat 8,91 persen (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28 persen (YoY).
Hasil tersebut sangat signifikan terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal ini adalah kredit produktif. Kondisi ini merupakan kesuksesan Bank Jatim dalam melakukan implementasi strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta pola shifting terhadap tenaga Account Officer.
Di sisi lain, kredit konsumtif sebagai captive market Bank Jatim, juga masih memiliki potensi melalui momen seperti Penerimaan ASN baru, kenaikan gaji berkala ASN, penerimaan sekolah, liburan, dan lain-lain.
Lebih lanjut, penyaluran kredit produktif Perseroan yang ditinjau dari segi ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa kategori.
Di antaranya yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,15 triliun; konstruksi sebesar Rp 3,79 triliun; industri pengolahan sebesar Rp 3,10 triliun; pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp 2,55 triliun; perantara keuangan Rp 2 triliun; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Rp 1,8 triliun; penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp 429 miliar serta lain-lain Rp 1,1 triliun.
Baca juga: Bank Jatim Salurkan CSR Perbaikan Gor Sultan Abdul Kadirun Bangkalan
”Hal ini sesuai dengan misi Bank Jatim yaitu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyaluran kredit kepada usaha produktif yang berkelanjutan dan memberikan multiplier effect,” imbuh Busrul.
Sepanjang tahun 2023, Bank Jatim juga senantiasa beradaptasi dengan kondisi perkembangan yang ada. Salah satunya melalui layanan berbasis digitalisasi yang telah terimplementasikan di seluruh ekosistem Bank Jatim. Tentu saja hal ini mampu menjadi kekuatan perseroan yang merupakan mitra strategis bagi Pemerintah Daerah di Jawa Timur, UMKM, serta masyarakat.
Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile sukses mencapai 641.266 user atau tumbuh 29% (YoY). Lalu untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 42 triliun, naik 45 persen (YoY).
Selanjutnya, user JConnect IB Corporate berada di angka 8.319 atau naik 31 persen (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 11,7 triliun. Tidak hanya itu saja, jumlah Agen Jatim sepanjang 2023 juga tumbuh 76 persen (YoY) menjadi 8.066 dengan jumlah transaksinya Rp 92,3 miliar.
Sementara itu, untuk tahun 2024 ini, Bank Jatim sudah berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile. Progressnya sekarang masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur. Dengan rincian, 36 fitur baru dan 58 fitur existing.
Tidak berhenti di situ saja, Bank Jatim masih terus berinovasi guna mendukung digitalisasi keuangan pemerintah daerah. Salah satunya, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang akan memudahkan nasabah dalam melakukan interaksi keuangan dengan layanan pemerintah daerah secara digital.
Baca juga: Dirut Bank Jatim Dinobatkan sebagai The Best CEO
Selain itu, perseroan juga telah melakukan penyeragaman serta integrasi sistem keuangan belanja daerah melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di seluruh area Jawa Timur dan telah mengintegrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di 595 Desa.
“Pada intinya, perseroan sebagai mitra strategis pemerintah daerah, senantiasa terus bersinergi serta menyelaraskan program Provinsi Jawa Timur dengan bisnis dan operasional perseroan, sebagai Nawa Bhakti Satya,” imbuh Busrul.
Pada tahun 2023, Bank Jatim juga telah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 17,4 miliar yang terbagi pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial.
Ditandai dengan hampir selesainya proses transformasi yang ada, tahun 2024 dapat dijadikan sebagai momentum akselerasi bisnis yang lebih tinggi dalam mencapai visi Bank Jatim menjadi BPD No.1 di Indonesia.
Menindaklanjuti hal tersebut, manajemen mencanangkan target kinerja tahun 2024, yaitu total aset meningkat sebesar Rp117,29 Triliun atau tumbuh 12,94 persen (YoY); penyaluran kredit meningkat sebesar Rp66,83 Triliun atau tumbuh 22,04 persen (YoY); Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar Rp100,31 Triliun atau tumbuh 28,28 persen (YoY); dan Laba Bersih meningkat sebesar Rp1,68 Triliun atau tumbuh 14,33 persen (YoY)