jatimnow.com - Polresta Sidoarjo memiliki Unit K-9 yang khusus bertugas menggunakan ajing-anjing pelacak untuk mengungkap suatu kasus. Anggota Unit K-9 ini juga sekaligus sebagai pawang anjing.
Kasat Samapta Polresta Sidoarjo Kompol Warih Hutomo menyampaikan pihaknya mempunyai unit satwa 10 ekor anjing dengan beberapa kualifikasi, dengan 6 orang pawang.
Untuk kualifikasi satwa Unit K9 ada 3 jenis antara lain lacak umum, Handak ( bahan peledak) dan Dalmas (pengendalian massa).
Baca juga: Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kilogram Sabu Senilai Rp30 Miliar
"Ada 3 yang kita fungsikan mereka, jadi untuk lacak umum mendukung lacak kasus, jika ada pencurian memerlukan lacak jejak ataupun barang kita turunkan lacak umum. Handak jika ada permintaan bantuan sterilisasi misalnya VIP yang mau datang, tempat ibadah yang diperlukan kita menggunakan bantuan mereka yang lebih tajam, kemudian pengendalian massa," ucap Kompol Warih, Jumat (2/8/2024).
Ia menambahkan, setiap hari para satwa Unit K9 melaksanakan pelatihan juga pemeriksaan kesehatan rutin, sehingga menjamin mereka agar selalu sehat.
Lebih lanjut, satwa Unit K9 digunakan untuk mendukung operasional tugas pokok Polri terutama mendukung ungkap kasus, mendukung pencarian korban dalam bantuan SAR dan untuk melaksanakan pengendalian massa.
"Salah satunya Si Leo usia 5 tahun ini sebagai satwa Unit K9 Handak. Berbeda dengan satwa kriminal umum yang harus gonggong terus, kalau Leo harus tenang, diam karena kalau cium bom dia tidak boleh agresif bisa meledak tidak boleh gonggong, harus diam atau tiarap. Si Leo ini juga sudah bertugas di G20 Bali kemarin," terang Kompol Warih.
Sementara itu Danru Unit K9 Polresta Sidoarjo, Aiptu I Putu Eka yang telah 15 tahun menjadi pawang mengatakan bahwa Unit K9 Polresta Sidoarjo saat ini menggunakan anjing pelacak jenis German Sheperd, Labrador Retriever, Belgian Malinois dan Doberman Pincher.
Ia menuturkan, satwa Unit K9 dapat dilatih saat usia 6 bulan dan dapat dioperasionalkan paling cepat tidak sampai 3 bulan. Masa pakai 8 tahun dengan ketajaman penciuman masih bisa digunakan.
Lebih lanjut, latihan rutin yang dilakukan adalah latihan kedisiplinan dan ketaatan pada pawang dengan cara metode pelatihan yang berbeda di setiap kualifikasi atau jenis tugasnya.
"Kalau pelacak Handak kita latihkan bau-bau bahan peledak seperti black powder, trinitrotoluene (TNT), pentaeritritol tetranitrat, (PENT) dan sejenisnya. Pelacak kriminal umum latihan jejak pelaku kejahatan, baik pembunuhan pencurian yang kita latihkan adalah jejak manusia karena bau setiap orang berbeda-beda," tuturnya.
Baca juga: Pembunuh Wanita Penjual Minuman di Wage Taman Sidoarjo Ditangkap
Sedangkan untuk pelacak narkotika dilatihkan jenis-jenis narkotik yang marak di Sidoarjo seperti ganja dan sabu-sabu yang kita titik beratkan.
Menurut Aiptu Eka, untuk pelacak narkotik mengalami kesusahan pada bahan untuk latihan karena sampling yang sulit didapatkan.
"Jadi kalau mau pinjam narkotiknya harus punya surat resmi, pinjam berapa gram selesai berapa gram harus sama tetap," terangnya.
Ia melanjutkan, yang tersulit adalah melatih pelacak kriminal umum, karena sukarelawan yang terbatas.
"Kalau bau dari pawang mereka di luar kepala, tapi bau orang lain yang susah karena jarang ada sukarelawan untuk berlatih bersama karena takut digigit. Jadi kesulitannya itu meski kita sama-sama polisi tidak semua rela jadi sukarelawan. Sementata latihannya harus sering berlatih mencium bau orang yang berbeda," imbuh Aiptu Eka.
Baca juga: Wanita Pedagang Minuman di Sidoarjo Ditikam, Pelaku Diduga Suaminya
Mengenai persiapan Pilkada mendatang Polresta Sidoarjo menggunakan semua jenis satwa Unit K9.
"Untuk Pilkada nanti, kita pakai semuanya, terutama yang handak untuk sterilisasi masa kampanye. Tempatnya kita sterilisasi dulu dengan satwa K9 handak," pungkasnya.
Tercatat, dari awal Januari hingga Juli 2024, ada kurang dari 7 kasus yang mengerahkan satwa Unit K9 untuk pelacakan.